Semalam saya melewatkan pertandingan tinju yang nota bene, petinju itu pernah menjadi
mudika di gereja kami, Chris Jhon. juga pertandingan sepak bola piala FA.
Bukan karena saya maniak tinju atau bola, namun itulah yang menjadi hiburan saya
di tengah-tengah dinginnya malam hari. Walau melewatkan semuanya itu, ada hal yang bisa saya syukuri seharian
kemaren, dari pagi hingga sore hari saya merasakan kebahagian yang tidak
terhingga dalam kebersamaan dengan saudara - saudara seiman dan ini membuat
keyakaninan saya bertambah, bahwa yesus yang telah bangkit benar-benar hadir
bersama kami saat itu.
Pagi, jam 06.30 saya sudah hadir di Gereja. Hari itu cukup banyak umat
yang hadir, dan saya dapat menyapa beberapa umat yang kenal. Kemudian bertemu
dengan beberapa mahasiswa, membicarakan rencana yang akan datang. Kemudian saya bergegas ke tempat sekolah belajar agama, karena mendengar kabar tempatnya
di pakai untuk acara lomba. Sesampai di sana, sudah ada tenda besar dan musik
mulai mengelegar. Melihat kondisi tersebut, terpaksa pelajaran di liburkan.
Akhirnya, bersama dengan guru-guru yang lain, kami menunggu murid di depan sekolah
sambil melayani pembagian nilai dan soal ujian sekolah. Di tengah-tengah itu
datang seseorang yang mengaku panitia.
"Pak, kami sekalu panitia mohon maaf karena tidak tahu jika ada kegiatan
agama" begitu katanya. Dalam hati saya berkata " Tidak menjadi masalah, Tuhan alan memberikan tempat bagi kami suatu saat nanti". Memang ada banyak keluhan mengenai tempat belajar mengajar. Tetapi apa yang
bisa saya lakukan?
Jam 11.00, selesai dengan urusan sekolah, kami langsung menuju ke tempat umat untuk doa lingkungan di
daerah Tanjung sari (+ 10Km dari kost). Berdua dengan prodiakon saya
memacu motor di tengah kemacetan jalan. Walau sempat bocor ban belakang,
akhirnya sampai juga di tempat itu. Sejuk dan sunyi, suasana saat itu ketika memasuki gerbang
perumahan, terasa sekali nuansa pedesaan di tengah kota Tanjung sari. Dan inilah oleh-oleh dari pertemuan tadi.
".... Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan
pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau." yoh 21:7
Menghadap Tuhan hendaknya bersiap diri secara pantas, bukan saja secara fisik namun juga menyiapkan hati dan pikiran agar layak dan pantas disebut pengikut Yesus. Seperti halnya Petrus, mengenakan pakainnany ketika mendengar bahwa itu Tuhan.
Jam 14.30 saya sudah sampai kost lagi, dan berniat untuk istirahat, lagi-lagi saya di
ingatkan untuk rapat pengurus lingkungan. jujur saya bukan seorang pengurus,
namun saya di undangnya sebagai tamu undangan. Lagi-lagi saya bertanya dalam hati Apa yang dapat saya lakukan?, rupanya saya diminta untuk memandu
jalannya pemilihan pengurus baru. Semuanya senang dan semuanya bida memunculkan suara hatinya masing-masing Hingga akhirmnya selesai sudah acara itu. tepat jam 18.00,
Sesampai di kost tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar kost. Ternyata, bapak prodiakon mengajak saya berbincang-bincang tentang Gedung serba guna yang telah lama di segel FPI. Sayapun menyanggupinya sambil bertanya dalam hati, Apa yang bisa saya lakukan?
Jam 19.00 saya tiba di rumah bapak prodiakon, disana sudah di siapkan
beberapa berkas tentang gedung tersebut. Saya baca semua berkas itu, saya pelajari dan untuk saat itu saya tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaa yang muncul dalam
pembicaraan kami. Dan juga ada beberapa hal yang perlu kita perbaharui dalam membangun hidup beriman di tengah masyarakat..
Jam 21.30, Saya pulang sambil membawa beberapa berkas yang perlu saya pelajari, sambil berbaring di atas kasur dan sesekali melirik acara Tv. Entah jam
berapa saya tertidur pulas dengn Tv masih menyala. Yang jelas kebersamaan bersama Kristus telah menyatukan
saya dengan saudara- saudara seiman dalam Gereja. Semoga saja semuanya itu layak dan pantas di hadapan Tuhan.
No comments:
Post a Comment