Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Sunday, July 13, 2008

Politik kantor

Politik kantor pada kenyataannya adalah kenyataan yang tidak pernah punah, bahkan merupakan realita. Mungkin kta akan bersimpati kepada seseorang yang selalu benar di depan atasan, bahkan tega ’menyingkirkan’ semua orang yang tidak benar apalagi yang mengancam kedudukannya. Ada pula individu yang yang memanfaatkan kesempatan (popularitas) hingga atasan bisa tergantung padanya dan pada saat yang tepat akan ’berunjuk gigi’
Hal inilah mengapa berpolitik seperti ini menjengkelkan orang-orang yang berada diluar permainan? Menurut ahlinya politik kantor ini menjadi lebih kelihatan nyata pada lembaga yang kekuatan SDM-nya tidak seimbang, contoh banyak SDM yang produktif, tapi banyak juga yang tidak produktif. Ada juga istilah ’like and dislike’ atau ’job discription’ yang tidak seimbang dan tidak jelas.Kesemuanya ini dapat menimbulkan rasa tidak aman dan mengurangi kenyamana dalam bekerja terlebih pada orang yang sama sekali tidak ‘ikut bermain’ dan juga tidak menyadari atau tidak tahu cara mainya. Politik kantor memang subyektif dan informal, jadi hal ini sangat sulit diraba dan terasa.
Dari pengamatan para ahli, orang –ornag kuat dalam perusahan dan organisasi biasanya memang berstrategi juga ’politically savvy’. Orang-orang ini tahu bagaimana berhubungan dengan atasan, berupaya untuk selalu tampil dirapat-rapat penting, tahu mendekati orang-orang yang menjadi kunci menuju ’coporate manners’ yang baik dan menampilkan kemampuannya sebagai ’team player’.
Dalam organisai apapun, kita kan bisa eksisi bila mempunyai kontrubusi yang signifikan. Jika kita mengamati orang-orang yang pandai melobi dan berpolitik, sementara tidak berpotensi, maka lambat laun orang ini tidak bisa diperhitungkan lagi dalam organisasi. Kekuatan dalam ’berpotensi’ adalah modal awal kita dalam peta sosial organisasi. Sepanjang kita bermain ’fair’, tidak manupulatif dan curang, Namun berdiam diri dan berharap segala sesuatu akan berjalan sesuai dengan yang kita inginkan memang hampir tidak mungkin.
Individu yang yang perpotensi di atas rata-rata dan tinggal mengasah cara berinteraksi,berapat, mendekati atasan dan orang-orang kunci, serta membuat diri lebih diperhitungkan dengan berusaha lebih bermain fakta dan data, membina hugungan emosional yang sehat, berusaha menonjolakn orang lain tanpa lupa memunculkan diri sendiri, dan semua yang sudak kita bangun janganlah dikotori dengan mempraktekkan gosip-gosip murahan, menekan , menyalahgunakan jabatan dan wewenang juga mencari muka tanpa alasan.
 

Image Widget

Free Dog Run Cursors at 
www.totallyfreecursors.com
 
Blogger Templates