Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Wednesday, December 29, 2010

Email untuk hidup bersama


DariHasil survei SRI (Survey Research Indonesia) membuktikan bahwa 54 % pemakai Internet di Indonesia biasa menggu-nakan E-mail sebagai media efektif untuk berkirim pesan. Penggunaan E-mail nampaknya menjadi suatu fenomena tersendiri sejak Internet diperkenalkan. Di AS, sekitar tahun 1996 saja jumlah rata-rata pesan e-mail yang dikirimkan dan diterima oleh seseorang bertambah pesat dari 20 email perhari menjadi 40 email perhari. Bagaimana Anda dapat menggunakan E-mail ini secara efektif? Apapun fungsi email itu, apakah cuma untuk menanggapi pesan-pesan internal di perusahaan, atau mengirimkan email balasan ke milis yang Anda ikuti, terdapat kaidah-kaidah tertentu yang harus Anda ikuti untuk dapat berkomunikasi online secara efektif . Ingat, Anda membayar waktu on-line Anda. Paling tidak, ada empat hal yang harus diperhatikan untuk berkomunikasi dengan efektif melalui e-mail.

Isi E-mail: Hangat dan Hidup

Berbeda dengan pengiriman surat melalui kertas, email lebih cenderung santai , hangat dan hidup dengan kata lain isi email Anda layaknya seperti Anda bercakap-cakap dengan lawan bicara Anda. Artinya, Anda bisa lebih informal seperti laiknya berdiskusi virtual. Dalam isi email Anda tidak lagi dibatasi oleh embel-embel posisi dan derajat. Komunikasi via email pun lebih cenderung bersifat interaktif - mempertukar-kan gagasan bukan cuma sekedar menyampaikan gagasan. Kendati demikian, email tidak bisa langsung melihat ekspresi dan nada lawan bicara kita untuk mengekspresikan sesuatu. Nah untuk mewakili ekspresi/emosi penulis email inilah digunakan simbol-simbol huruf yang disebut emotikon. Misalnya ekspresi senang diwakili oleh simbol :-). Sedih :-(, dan beberapa simbol lainnya.

Cepat , Singkat dan Reaktif

Untuk berkomunikasi dengan efektif, Anda harus cepat dan aktif dalam menanggapi email yang masuk. Salah satu keunggulan email kalau dibandingkan dengan surat menyurat biasa adalah responnya yang dapat segera dikirim. Baca-Tanggapi dan Kirim. Gunakan menu reply pada aplikasi e-mail Anda untuk menanggapi email yang masuk. Jadikanlah menjawab dengan segera menjadi suatu aturan main bagi Anda dalam berkomunikasi dengan e-mail. Jika Anda belum punya cukup waktu untuk membalas pada saat membaca email masuk, Anda pun masih dapat segera merespon dengan singkat ke pengirim email dengan pesan singkat bahwa saat ini Anda belum dapat menanggapi dengan segera. Beberapa penyingkatan kata juga dapat lebih mempercepat pengetikkan isi email seperti BTW "by the way", ASAP "as soon as possible", dll.

Ceria

Keceriaan isi email sangat membantu untuk menghangatkan suasana berkomunikasi on-line, kendatipun Anda belum mengenal si pengirim email. Ada beberapa cara untuk me-lakukan hal ini. Terutama gunakan bahasa yang santai dan ceria sehingga isi email anda lebih hangat. Berikan sentuhan humor yang cerdas. Namun hindari humor atau sindiran yang bersifat SARA atau dapat menyinggung pribadi seseorang. Banyak sekali email-email di milis yang tidak mempunyai tatakrama dan biasanya menggunakan nama samaran dengan melalui alamat email gratisan di Internet seperti Hotmail, Usa.Net, dll. Jika ingin menekankan pada suatu kalimat atau kata tertentu yang menurut Anda penting gunakan huruf besar. Tanda Italic atau Bold tidak dapat digunakan di dalam isi e-mail, karena for-mat teks e-mail menggunakan standard teks ASCII.

Ringkas

Biasakan utuk mengirimkan pesan email yang ringkas, namun kaya dengan isi dan efektif. E-mail merupakan medium yang cepat dan penerima pesan tidak menyukai pesan-pesan yang panjang dan bertele-tele (INGAT: ANDA DAN REKAN ANDA MEMBAYAR PULSA ON-LINE). Patokan yang umum panjang isi e-mail sekitar 24 baris. Atau paling tidak cukup terbaca dengan tampilan satu layar, tanpa scrolling. Gunakan juga kalimat dan paragraf yang pendek. Beberapa perusahaan, saat ini sudah menerima pengiriman aplikasi lamaran kerja lewat E-mail. Informasi penting seperti CV, riwayat hidup dll. kalau mungkin sertakan sebagai attach file dalam format yang disarankan. Buatlah konsep lamaran atau surat Anda pada saat off-line dan periksalah dengan teliti sebelum dikirimkan lewat email.

Pada saat membalas email dengan menu reply, hapuslah isi email lawan bicara Anda. Atau bila ingin menanggapi suatu pertanyaan, tinggalkan bagian yang ditanyakan tersebut pada email balasan Anda. Sebaris atau dua baris kalimat yang ditanyakan oleh penulis email perlu juga disertakan dalam email balasan Anda untuk mengingatkan.

sumber :KLIK, Tabloid Internet Indonesia, r1. 1/8/1998


Tuesday, December 7, 2010

Bahasa Indonesia Vs Bahasa Malaysia


Ini mungkin dapat membantu anda (sedikit kamus) dalam perjalanan ke negeri jiran


INDONESIA:Rumah sakit bersalin

MALAYSIA: Hospital korban lelaki


INDONESIA : Kementerian Hukum dan

HAMMALAYSIA : Kementerian Tuduh Menuduh


INDONESIA : Kementerian Agama

MALAYSIA : Kementerian Tak Berdosa


INDONESIA : Angkatan Darat

MALAYSIA : Laskar Hentak-Hentak Bumi


INDONESIA : Angkatan Laut

MALAYSIA : Angkatan Basah Kuyup


INDONESIA : Angkatan Udara

MALAYSIA : Laskar Angin-Angin


INDONESIA : Pasukan bubar jalan !!!

MALAYSIA : Pasukan cerai berai !!!


INDONESIA : Merayap

MALAYSIA : Bersetubuh dengan bumi


INDONESIA : Pesiunan

MALAYSIA : Awak tak berguna


INDONESIA : Veteran

MALAYSIA : Laskar tak berguna


INDONESIA : Menteri kehutanan

MALAYSIA: Menteri semak belukar


INDONESIA : Telepon selular

MALAYSIA: Talipon bimbit


INDONESIA: Toilet

MALAYSIA: Bilik termenung


INDONESIA : Pasukan terjung payung

MA LAYSIA : Aska begayut


INDONESIA: ES Campur

MALAYSIA: ABC(Air Batu Campur)


INDONESIA : Belok kiri, belok kanan

MALINGSIA : Pusing kiri, pusing kanan


INDONESIA : Buldozer

MALINGSIA : Setrika bumi


INDONESIA : Penghapus

MALINGSIA : Pemadam


INDONESIA : Departemen Pertanian

MALAYSIA : Departemen Cucuk Tanam


INDONESIA : Sendok

MALAYSIA : Centong


INDONESIA : Centong

MALAYSIA : Sendok


INDONESIA : 6.30 = Jam setengah tujuh

MALAYSIA : 6.30 = Jam enam setengah


INDONESIA: Gratis ngobrol 30menit

MALINGSIA: Percuma berbual 30minit


INDONESIA: Tidak bisa

MALINGSIA: Tak boleh


INDONESIA: OK lah, gw mo tidur dulu

MALINGSIA: Klarr, aku nak tido


INDONESIA: WC

MALINGSIA: Tandas


INDONESIA : Anak keci

lMALAYSIA : Budak cilik


INDONESIA: Satpam

MALAYSIA: Penunggu Maling


INDONESIA : Mil/per-jam (MPH)

MALAYSIA : Batu-sejam (Bsj)


INDONESIA : Polisi

MALAYSIA : Pak Rela (bukannya polis bro)


INDONESIA: Aduk

MALAYSIA : Kacau


INDONESIA: Di aduk hingga merata

MALAYSIA : Kacaukan tuk datar


INDONESIA: Anak kecil lagi kejar-kejaran

MALAYSIA : Tak boleh kau memburu dia


INDONESIA : 7 putaran

MALAYSIA : 7 pusingan


INDONESIA : Imut-imut

MALAYSIA : Comel benar


INDONESIA : Pejabat negara

MALAYSIA : Kaki tangan negara


INDONESIA :Bertengkar

MALAYSIA:Bertumbuk


INDONESIA : Pemerkosaan

MALAYSIA : Perogolan


INDONESIA : Pencopet

MALAYSIA : Penyeluk Saku


INDONESIA: Joystick

MALAYSIA: Batang gembira


INDONESIA : Tidur siang

MALAYSIA: Petang telentang


INDONESIA: Cuci mobil

MALAYSIA: Cuci kereta


INDONESIA: Lemari es

MALAYSIA: Peti dingin


INDONESIA : Air Hangat

MALINGSIA : Air Suam


INDONESIA : Ikan Teri

MALINGSIA : Ikan Bilis


INDONESIA : Terasi

MALINGSIA : Belacan


INDONESIA : Tahun Lalu

MALINGSIA : Tahun Lepas


INDONESIA : Pengacara

MALAYSIA : Penguam


INDONESIA : Sepatu

MALAYSIA : Kasut


INDONESIA : Ban

MALAYSIA : Tayar (diambil dari cara baca tulisan Tyre dalam english)


INDONESIA : Remote

MALAYSIA : Kawalan jauh


INDONESIA : Kulkas

MALAYSIA : Peti sejuk


INDONESIA : Chatting

MALAYSIA :Bilik berbual


INDONESIA : Selang air

MALAYSIA :Karet


INDONESIA : Rusak

MALAYSIA :Tak sihat


INDONESIA : Rusak

MALAYSIA :Bomba


INDONESIA : Sabuk pengaman di pesawat

MALAYSIA :Tali keledar


INDONESIA : Keliling kota

MALAYSIA : Pusing pusing ke bandar


INDONESIA : Tank

MALAYSIA : Kereta kebal


INDONESIA : Jalan-jalan

MALAYSIA : Makan angin


INDONESIA : Helm

MALAYSIA : Topi Keledar


INDONESIA : Kedatangan

MALAYSIA : Ketibaan


INDONESIA : Bersenang-senang

MALAYSIA : Berseronok


INDONESIA : Penjudi

MALAYSIA : Kaki Judi


INDONESIA : Pemabuk

MALAYSIA : Kaki Botol


INDONESIA : Bioskop

MALAYSIA : Panggung wayang


INDONESIA :Rumah sakit jiwa

MALAYSIA :Gubuk gila


INDONESIA : dokter ahli jiwa

MALAYSIA : Dokter gila


INDONESIA : Narkoba

MALAYSIA : Dadah


INDONESIA : Pintu darurat

MALAYSIA : Pintu kecemasan


INDONESIA : Hantu Pocong

MALAYSIA : Hantu Bungkus

Wednesday, November 24, 2010

Ketika harus memilih



Sebuah dongeng tidak akan menarik jika tidak ada 'bumbu' tentang percintaan. percintaan ini menjadi daya tarik tersendiri ketika seseorang membaca kisahnya dan 'mengena' di hati sang pembaca tersebut. Jika melihat dinamika percintaan sekarang ini, akan kita jumpai hasil atau 'buah-buah' cinta yang diluar nalar.seperti, pacaran. ingin punya pacar tetapi sampai saat ini belum diberikan pasangan, tetapi yang sudah mempunyai pacar justru masih mencari pacar lagi (yang lebih baik tentunya). yang ingin menikah belum diketemukan jodohnya,bahkan yang sudah menikah masih diwarnai perselingkuhan, 'percecokan' bahkan menjurus kekerasan dalam rumah tangga. Yang ingin punya anak belum dikaruniai walau sudah berusaha dengan secara medis sekalipun dan yang sudah mempunya anak, 'malah' belum siap untuk mengurus anak. Sama halnya dengan mereka yang sudah mengambil pilihan hidupnya untuk tidak mengikat percintaan,

Dari kesemuanya itu menjadikan saya pribadi untuk terus berpikir dan merenungi dinamika hidup yang saya alami. karena kelangsungan hidup tidak boleh berhenti sampai dipanggil oleh-Nya pada saatnya nanti. Sebenarnya apa yang telah dipercayakan kepada saya,jauh dan sangat jauh dari yang diharapkan. pilihan ini seperti mengalir begitu saja dan tanpa disadari 3 tahun tlah terlewati. Artinya kesepakana yang kami putuskan tidak mempunyai pemikiran apa yang akan terjadi nanti, dan ternyata sekarang sudah Usai 3 tahun. Adalah usia yang sangat rentang dengan penyakit, disaat balita diusai 3tahun,seperti halnya diimunisasi dan walau imunusasi sudah komplit, masih ada lagi imunisasi yang harus diberikan. artinya, kekebalan dalam tubuh (keluarga) harus dibangun bukan saja dalam diri sendiri (pasangan hidup) namun juga perlu dibangun juga 'kekebalan' dari luar (masyarakat dan sekitarnya) sehinggan makin kokoh kekebalan tersebut.

3 tahun yang lalu, saya mengibaratkan situasi waktu itu dengan hasrat seseorang untuk belanja diswalayan, artinya banyak saya butuhkan saat itu. mulai hal-hal yang kecil sampai urusan pribadi juga. Sebelum belaja, saya buat catatan pembelanjaan yang sesuai saya butuhkan supaya tidak terlalu banyak pilihan. Didalam swalaya kita boleh memilih yang kita inginkan, walaupun sama bentuk dan wujudnya namun akan berbeda harga, warna, bahkan rasanya dan jika cocok kita bayar dikasir lalu kita bawa pulang dan kita nikmati dirumah. Namun, ketika kita mencoba menikmatinya banyak kecacatan yang ada. padahal sudah kita seleksi dengan ketat dari semua yang ada, koq masih ada yang kurang. Mau dikembalikan juga tidak bisa, karena ada peringatan 'barang yang sudah dibeli tidak dpat dikembalikan'. Mau dibuang sayang dengan uang, tenaga, waktu. begitu juga jika ingin mencari lagi, belum tentu sperti yang kita harapkan. Kemudian harus diapakan?

Inilah yang harus disadari bahwa ternyata kebutuhan hidup tidak hanya pada apa yang melekat pada diri kita saat ini yang kita hadapai (= cacatan belanja) namun diluar yang kita hadapi perlu dipersiapkan juga. 1tahun kami menyiapkan untuk 3tahun yang lalu, bukanlah sia-sia belaka, proses pengenalan (seperti persiapan 1tahun sebelumnya) untuk menempatkan diri terhadap pasangan hidup masih berlangsung.

Bulan juli lalu saya bertemu dengan para frater dari jangli,beberapa saya tanya "gimana ter, masih betah?", jawaban mereka beragam. "masih mas..." ada yang menjawab "tentu saja masih..." dan tak diduga menjawab dengan "yo dibetah-betah ke mas...". lain lagi dengan romo yang baru 2tahun di tabhiskan "puji tuhan, masih diberi panggilan imamat".
Dari jawaban mereka ternyata saya gunakan juga dalam situasi seperti ini,
ingat keluarga dirumah.......... masih mas ingat.
saat berdua dengan sang istri... tentu saja masih betah.
tak kunjung pulang ............. yo dibetah-betah ke mas
Ultah perkawinan ............... Puji Tuhan masih diberi panggilan..?
Saya dan anda mungkin mengalaminya, bagaimana dengan pilihan hidup anda?

Friday, October 29, 2010

Surat kepada Keluarga-keluarga Kristiani (Dari Komisi Kerasulan Keluarga KAJ)


Kepada keluarga-keluarga kristiani se-Keuskupan Agung Jakarta

Salam damai dalam kasih Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yosep.

Banyaknya tantangan dalam perkawinan dan hidup berkeluarga memanggil banyak orang untuk membuka mata lebar-lebar kepada semua usaha dan kemungkinan yang dapat memberikan pertolongan kepada pasangan yang sedang berada dalam kesukaran membangun relasi sebagai pasangan. Ada banyak orang maupun kelompok berdasarkan kesanggupannya masing-masing bisa ikut menolong banyak pasangan yang berjuang untuk mempertahkan perkawinan. Dalam banyak kesempatan saya selalu menegaskan, bahwa perkawinan yang bahagia merupakan buah dari usaha bahkan membutuhkan pengorbanan. Perkawinan yang bahagia bukan pertama-tama terletak pada perayaan perkawinan melainkan dalam perjalanan perkawinan itu sendiri. Di dalam perjalanan perkawinan, pasangan menempuh dinamika yang tak selalu berjalan mulus.

Saat-saat tertentu kebersamaan dengan pasangan merupakan hal yang amat dirindukan. Tetapi dapat terjadi pada saat tertentu kehadiran pasangan bisa dirasakan menganggu. Seorang pekerja kantoran yang begitu konsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaannya – yang barangkali karena tuntutan target akan merasa terganggu oleh keinginan pasangan untuk berlibur atau makan bersama. Kenyataan-kenyataan tersebut menggambarkan jatuh-bangunnya usaha dalam membangun perkawinan yang bahagia. Relasi suami-isteri bisa menjadi rusak karena prasangka dan hilangnya harapan terhadap pasangan. Dalam situasi seperti dibutuhkan kehadiran orang lain, pihak ketiga yang bisa menemani pasangan untuk bersama berusaha memulihkan kembali relasi yang terganggu oleh karena prasangka. Kehadiran pihak ketiga tentu tak bermaksud mencari siapa salah dan siapa benar, melainkan untuk menolong dan mendampingi pasangan berusaha bersama-sama menjaga, memelihara, dan akhirnya memberikan makna terhadap perkawinan mereka.

Oleh karena perkawinan yang membutuhkan pendampingan sangat banyak, maka dalam karya mendampingi keluarga-keluarga diibutuhkan keterlibatan banyak orang. Satu di antaranya yang bisa saya sebutkan ialah pentingnya peran saksi perkawinan. Barangkali ada pasangan yang melihat peran saksi perkawinan hanya demi formalitas. Memang, keabsahan sebuah perkawinan menurut ketentuan Gereja, juga ditentukan oleh adanya dua orang saksi (bdk. Kan 1108 KHK 1983). Tetapi secara pastoral keberadaan saksi perkawinan diharapkan ikut mendampingi pasangan yang melangsungkan perkawinan. Dengan demikian saksi perkawinan tidak hanya sekadar memenuhi tuntutan demi formalnya perkawinan, tetapi juga ikut bertanggungjawab dalam menemani pasangan menempuh perjalanan perkawinan. Maka sangat diharapkan, bahwa yang menjadi saksi perkawinan ialah orang yang memang secara pribadi dekat atau kenal dengan pasangan. Peran dan tanggungjawab saksi perkawinan meluas, tidak hanya pada pemenuhan permintaan karena Gereja mewajibkan, melainkan pada keikutsertaan dalam mendampingi dan menemani mereka yang menikah dalam hidup perkawinan. Itu berarti, ada dua peran saksi perkawinan. Pertama, pada saat perayaan perkawinan dilangsungkan. Peran ini bisa saya sebut sebagai peran formal atau peran hukum. Kedua, peran moral. Peran ini saya sebut juga sebagai peran pendampingan.

Terkait dengan peran yang pertama, sekali lagi, keberadaan saksi perkawinan memang sangat diperlukan demi keabsahan perkawinan yang dilangsungkan. Sebab perkawinan yang sah menurut Gereja ialah perkawinan yang dilangsungkan di hadapan pelayan resmi Gereja dengan dua orang saksi. Sedangkan terkait dengan peran yang kedua, keberadaan saksi perkawinan ikut serta dalam mendukung pasangan yang melangsungkan perkawinan. Saksi perkawinan membesarkan hati pada saat pasangan mengalami kesulitan. Dalam hal ini saksi perkawinan ikut membantu pasangan dalam perjalanan perkawinan untuk memaknai perkawinan mereka dalam terang iman.

Sampai jumpa pada edisi mendatang. Salam dalam nama Keluarga Kudus, Yesus, Maria dan Yosep



Rm. Ignas Tari, MSF

Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta 

Friday, October 8, 2010

panggil aku masdodon...


Ini bukan bermaksud untuk menyombongkan diri atau maksud lain, ini justru untuk mengkoreksi dan menyakinkan diri saya sendiri, untuk lebih dekat dan lebih semangat dalam berkarya bersama-Nya.

Pada waktu menghadiri pesta kumpul bocah bulan juli kemarin, memang hal istimeawa buat saya, disamping beberapa tahun tidak bertemu dengan teman-teman seperjuangan, ada yang membuat saya geli, bingung dan menyesal sampai sekarang. Waktu itu, selesai misa dan makan malam, saya melihat-lihat disekeliling ruang alua dan memang banyak orang asing bagi saya, rupanya benar saja dugaan saya ini. Seorang teman yang satu ini, menghampiri saya diaula don bosko sewaktu malam hari.
"maaf mas, dulu alumni seminari ya?" tanyanya.
"oh...salah, bukan. Saya seperti dengan anda penggemar mgr. Pujo dan PS Garamnya" jawab saya.
"mosok sih....dulu angkatan berapa?
"saya ikut di garam th.99 dulu bareng dengan mbak ncis di bongsari, terus di kevikepan dengan mbak sandul sekarang jadi suster"
"gak...diseminarinya?"
"hehehe....saya gak pernah masuk seminari, klo main pernah"
"wahhh...merendah... lha sekarang kerja dimana?
"saya di bandung, percetakan surat kabar"
"lha...masuk disitu klo gak dari seminari susah lho"
"mosok sih...buktinya aku sudak 4th kerja..."
...dan begitulah seterusnya perbincangan kami tidak pernah lepas dari seminaris dan para romonya. saya berharap ini cepat selesai dan menjelang pagi. tetapi teman saya ini masih penasaran dengan saya, sampai saya kembali ke bandung....

Ini bukanlah yang pertama kali, sewaktu menghadiri thabisan mgr. Pujo di sabuga terjadi hal serupa. Setelah berkumpul dengan teman-teman dari semarang dan melewati pos pemeriksaan yang ketat, seseorang dengan jubah putih (saya kira romo paroki setempat) dan memang HT (tampaknya sedang sibuk mengatur umat yang datang) tiba-tiba datang dan menghapiri saya,
"romo, nanti masuk lewat samping ke kiri dan disitu temannya dan romo duduk"
"waduh...maaf, saya mudika dari semarang"
""lho...bukan romo. ya sudah tidak apa-apa"
mungkin orang itu sudah capek atow terlalu sering melihat para romo, sampi-sampai saya juga di panggil romo (tow semua laki-laki di panggilnya romo, jadi ge er saya...)

Di dua tempat ini yang saya anggap sebagai 'event' resmi, ternyata juga terjadi hal-hal seperti ini. Hal lain juga terjadi saat pemakaman eyang kami tercinta di jogjakarta. Setelah upacara pemakaman selesai dan kami akan beranjak pulang, seorang ibu (STW, setengah towo) dengan bersusah payah melewati batu-batu nisan mencoba menghampiri saya,
"waduh romo, nyuwun mengapunten kolo mben mmboten saget ngrawuhi amargi wonten acara engkang...."
"aduh...sekedap bu, ibu madhosi sinten?"
"lha rak panjenengan romo tho?"
"wo... meniko romo nipun, sanes kulo." (mosok pake kaos oblong ikut layat nek dadi romo) kontan saja saudari dan saudara saya tersenyum sambil berlalu melihat kejadian itu.

Terjad juga sewaktu merayakan pesta kaul kekal suster-suster PI (Penyelenggara Illahi, oleh teman-teman diplesetkan menjadi suster-suster 'Penggoda Imam' hehehe.. maaf ya sus...) di bongsari semarang, seorang suster muda tiba-tiba menepuk bahu saya
"romo, apa kabar?", kemudian saya menoleh dan mengkerutkan dahi
"siapa sih.."(dalam hati saya)
"kemaren saya liat romo di greja admodirono"
"saya memang mudika admodirono sus"
romo saya disamping langsung tersenyum lebar sambil berkata "mari kita doakan saja semoga berkat Tuhan mengabulkan doa kita" sambil ke muka saya "ojo lali dadi romo yo..." dan seorang romo yang lain menyematkan pin keluarga kudus dibaju saya
"aduh....aku dithabiskan ki...." dan semua pun tersenyum lebar.

Dan dikeluarga besar, saya sering kali dipanggil romo oleh bulik (adik ibu saya). sewaktu saya sakit dan benar-benar 'terkapar' dirumah selama 1 bulan, bulik saya ini (sambil setengah lari) menghampiri ranjang saya.
"le, neng parokiku ono romo anyar, jan mirip lan persis karo kowe rai ne (wajah), pawakane yo podo kowe, njuk pas ketemu tak critani tentang kowe."romo persis ponakan saya, sekarang lagi sakit"
"o...alah... bulik-bulik orang lagi sakit 'mbok' di pijit saja. malah dicritani kayak gitu"(dalam hati saya)
2bulan kemudian setelah saya dinyatakan sembuh, saya ketemu dengan romo yang dicritakan bulik saya di pertemuan pendamping iman anak (dan ternyata benar.....wakakakak...)

"...Dan terjadilah apa yang diciptankan serupa dengan-Nya..."

Sunday, September 26, 2010

Cerita tentang Buku Harian Ayah

Ayah dan ibu telah menikah lebih dari 30 tahun, saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar.

Di dalam hati saya, perkawinan ayah dan ibu ini selalu menjadi teladan bagi saya, juga selalu berusaha keras agar diri saya bisa menjadi seorang pria yang baik, seorang suami yang baik seperti ayah saya. Namun harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah sulit.

Tak lama setelah menikah, saya dan istri mulai sering bertengkar hanya akibat hal - hal kecil dalam rumah tangga. Malam minggu pulang ke kampung halaman, saya tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ayah mendengarkan segala keluhan saya dan setelah itu, beliau berdiri dan masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan saya. Sebagian besar buku tersebut halamannya telah menguning, kelihatannya buku-buku tersebut telah disimpan selama puluhan tahun.

Ayah saya tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis buku harian? Dengan penuh rasa ingin tahu saya mengambil salah satu dari buku-buku itu. Tulisannya memang adalah tulisan tangan ayah, agak miring dan sangat aneh sekali, ada yang sangat jelas, ada juga yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus beberapa halaman kertas. Saya segera tertarik dengan hal tersebut, mulailah saya baca Dengan seksama halaman demi halaman isi buku itu.

Semuanya merupaka catatan hal-hal sepele, "Suhu udara mulai berubah menjadi dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya."

"Anak - anak terlalu berisik, untung ada dia."

Sedikit demi sedikit tercatat, semua itu adalah catatan mengenai berbagai macam kebaikan dan cinta ibu kepada ayah, mengenai cinta ibu terhadap anak-anak dan terhadap keluarga ini. Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa buku, arus hangat mengalir di dalam hati saya, mata saya berlinang air mata. Saya mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru saya berkata pada ayah "Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu."

Ayah menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak perlu kagum, kamu juga bisa."

Ayah berkata lagi, "Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya, tidak mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan.

Intinya adalah harus bisa belajar untuk saling pengertian dan toleran. Setiap orang memiliki masa emosional, ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga suka mencari gara-gara, melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel. Waktu itu saya bersembunyi di depan rumah, di dalam buku catatan saya tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini. Sering kali dalam hati saya penuh dengan amarah waktu menulis, kertasnya sobek akibat tembus oleh pena. Tapi saya masih saja terus menulis satu demi satu kebaikannya, saya renungkan bolak balik dan akhirnya emosinya juga tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah kebaikan dari ibumu."

Dengan terpesona saya mendengarkannya. Lalu saya bertanya pada ayah, "Ayah, apakah ibuku pernah melihat catatan-catatan ini?"

Ayah hanya tertawa dan berkata, "Ibumu juga memiliki buku catatan. Dalam buku catatannya itu semua isinya adalah tentang kebaikan diriku. Kadang kala di malam hari,menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan, dan saling menertawakan pihak lain. ha. ha. ha."

Memandang wajah ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan yang berada di atas meja, tiba-tiba saya sadar akan rahasia dari suatu pernikahan :

"Cinta itu sebenarnya sangat sederhana, ingat dan catat kebaikan dari orang lain. Lupakan segala kesalahan dari pihak lain."

"Try not to become a man of success,

but try to become a man of value...."


“Cinta dimulai ketika seseorang menemukan
bahwa kebutuhan orang lain sama pentingnya
dengan kebutuhannya sendiri.” (Harry Stack Sullivan)



Thursday, September 16, 2010

" I am the Best"


Aku tidak bisa lagi berkata-kata saat berada di atas mimbar, ya...mimbar di dalam kapel itu menjadi saksi. Apa yang sudah aku rencanakan dan ingin aku sampaikan tiba-tiba saja hilang begitu saja. Mata ini sudah berkaca-kaca ketika aku pandangi satu persatu orang -orang disekitar kapel itu. Hanya satu kata yang terucap, "Terima kasih, dan semoga kita semua lulus dan sukses". Entah apa maksud dari kata-kataku itu. yang jelas, rasa bangga, haru dan tidak ingin berpisah meluap begitu saja. Apalagi, diantara mereka menghampiriku dan mengatakan "Mas, selamat...anda menjadi yang terbaik, lanjutkan dan selamat berkarya". Bagiku, inilah saatnya untuk ambil bagian dari perutusan yang tidak akan dengan panji-panji "I AM THE BEST"

Bandungan - Gedongsongo, bisa dikatakan menjadi tempat kawah candradimuka bagi kami sekumpulan anak-anak muda yang haus akan pergaulan rohani. Penggemblengan rohani benar-benar kami rasakan, mulia dari bangun pagi, ibadat, makan, dan aktifitas yang lain sampai "Silentcium Magnum", di dalam keheningan kita mengharapkan kehadiran Tuhan. Semua dilaksanakan dengan penuh keteraturan dan sanksi - sanksi yang tegas. Ajang perdebatanpun tidak bisa dielakkan lagi, walaupun harus sampai larut malam yang penting " I AM THE BEST"

6 orang dalam 1 kelompok, berjalan naik ke candi gedung songo dengan kaki terikat satu sama lain tanpa bekal apapun di tengah malam, hanya baju yang melekat dan terang bulan yang menerangi. tidak ada keluh kesah diantara kami, semangat untuk saling berbagi dalam penderitaan seolah-olah muncul dengan begitu saja ketika mencoba 'merefleksikan' kisah sengsara YESUS. penghiburan itu hanyalah alunan doa-doa syahadat yang mengiringi setiap langkah kami. Dipagi harinya kami dibangunkan pagi-pagi dan melanjutkan perjalanan dengan suasana hening, tidak ada pembicaraan satu sama lain. Semua merasakan apa yang menjadi tujuan mereka masing-masing dengan udara dingin yang 'menusuk' hingga ketulang-tulang badan.

Bagaimana seseorang dapat merasakan hidup miskin jika tidak ambil bagian dalam kemiskinan itu sendiri. Jadi, semua merasakan dalam diKegelapan, kedinginan, ketidak nyamanan, bahkan kelaparan. karena satu kelompok hanya berbakal 1 gelas cup air minum dalam perjalanannya, tidurpun didalam tenda kecil dengan selembar tikar dan untuk menghangatkan badan, harus jongkok berhimpit-himpitan (karena tikar sudah basah kerana tanah yang lembab)

Itulah sepenggal kisah 15 tahun yang lalu. entah dimana mereka saat ini yang pernah tergabung dalam 'KADERISASi GEREJA BASIS'. semoga saja masih ada waktu untuk berbagi dan berkarya, karena kami 'I AM THE BEST'

Wednesday, July 7, 2010

(Let Me Go to the Father’s House)


Siapa yang tidak mengenal Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II. Hampir seluruh dunia
mengenal beliau, tetapi tidak banyak yang kita ketahui apa yang sebenarnya yang terjadi
setelah terjadi penembakan terhadap Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 13 Mei 1981
dilapangan Santo Petrus, Vatikan dalam suatu audiensi. Dalam buku ini, "IJinkan Aku Pulang
ke Rumah Bapa" (Let Me Go to the Father’s House)diceritakan ketika Paus Yohanes Paulus II 
pergi meninggalkan dunia, oleh Kardinal Stanislaw Dziwisz (teman dan sekretaris pribadi Paus 
selama 27 tahun) dan Pastor Czeslaw Drazek, SJ (Penerbit, L’Osservatore Romano edisi 
Polandia ),Dokter Renato Buzzonetti (dokter pribadi Paus Yohanes Paulus II) dari sisi medis, 
serta Uskup Agung Angelo Comastri (Presiden Fabbrica de San Pietro dan Vikaris Jenderal 
Vatikan dibawah Yohanes Paulus II). Rupanya Karol Wojtyla (nama kecil Paus Yohanes Paulus 
II) begitu akrab dengan penderitaan yang telah dialaminya sejak kanak-kanak hingga masa 
mudanya dengan meninggalnya ibu, suadara dan ayah beliau.

Didalam buku ini kita diajak mengenang kembali kala Paus Yohanes Paulus II mengalami
penderitaan dalam sakitnya yang dimulai terjadinya penembakan terhadap Paus Yohanes paulus II pada Tanggal 13 Mei 1981 oleh Ali Agca.  Menurut Uskup Agung Dziwisz, Paus Yohanes Paulus II masa itu berada "dalam sanggar derita dan harapan" dimana beliau mendapat pengalaman yang paling dalam atas kedekatan beliau dengan para penderita. Serta Jalan Salib Bapa Suci secara diam-diam dijalaninya hingga puncaknya pada tanggal 2 April 2005. Kesaksian oleh sekretaris pribadi Paus Yohanes Paulus II dan kesaksial dokter pribadi Bapa Suci sejak tahun 1978 melengkapi dalam buku ini mengenang masa - masa keberadaan Bapa Suci di "Vatikan III" sampai pergi meninggalkan dunia.

Namun mungkinkah membuat kerangka dasar untuk pengudusan Yohanes Paulus II?, hanya
Gereja sendirilah yang berhak menentukannya. Dengan memerhatikan semua tindakan dan gerak- gerik Yohanes Paulus II, dengan merenungkan pidato-pidato dan dokumen yang ditulisnya, orang akan menyadari bagaimana sikap perasaan Yohanes Paulus II kepada Maria yang merupakan sumber inspirasi yang mewarnai peziarahannya mengikuti jejak Yesus. kemudian, waktu beliau pergi ke Fatima, mempersembahkan peluru berbahaya yang gagal membunuh diri beliau, kepada Maria (peluru itu kemudian ditempatkan pada mahkota patung Bunda Maria dari Fatima, oleh Uskup Leiria-Fatima); hal ini juga menjelaskan mengapa beliau terus-menerus melakukan ziarah ke tempat-tempat suci Maria. Demikian juga Menurut penafsiran “para gembala kecil” yang juga diteguhkan oleh Suster Lusia (salah seorang gadis kecil yang mengalami penampakan Bunda Maria di Lourdes), “Uskup berjubah putih” yang dalam visi itu berdoa untuk kaum beriman adalah Paus (Yohanes Paulus II). Ketika ia berusaha keras berjalan menuju salib di tengah mayat-mayat martir (para skup,imam, biarawan- biarawati, dan banyak awam), ia juga jatuh ke tanah, tampaknya mati karena ditembak.

 Berikut ini adalah teks pernyataan yang diterbitkan oleh Kongregasi Penggelaran
Kudus, yang ditanda tangani oleh Kardinal Jose Saraiva Martins dan oleh sekretaris Konggregasi, Yang Mulia Uskup Agung Edward Nowak: 
“Atas permintaan Yang Terhormat dan Yang Mulia Kardinal Camillo Ruini, Vikaris Jenderal
Yang Mulia Uskup Keuskupan Roma, Paus Benediktus XVI, setelah mempertimbangkan keadaan-keadaan khusus yang dijelaskan oleh Kardinal Vikaris selama audiensi dengan beliau pada tanggal 28 bulan April tahun 2005, diberikan dispensasi dari masa tunggu lima tahun setelah wafatnya Hamba Tuhan Yohanes Paulus II, sehingga proses pemberian gelar orang kudus dapat dimulai dengan segera. Diberikan di Roma, dari kantor Kongregasi Penggelaran Kudus, 9 Mei 2005.”

Dan inilah beberapa hal yang saya catat dalam buku ini.
1. Paus Yohanes Paulus II wafat, beralih "dari hidup yang satu pada hidup yang baru" pada
    hari pertama yang dipersembahkan kepada Bunda Maria ( 2 April 2005, merupakan sabtu           pertama dalam bulan dan dalam pesta liturgi Kerahiman Ilahi." Peralihan menuju keabadian,       yang dipandang sebagai partisipasi segenap keluarga manusia, merupakan ajaran terakhir dari     Paus Yohanes Paulus II.
2. Dalam bukunya yang terakhir "Memory and Identity", Paus Yohanes Paulus II mewariskan
    kepada kita tafsiran atas penderitaan pribadinya yang bukan merupakan teori teologi dan 
    filsafat, melainkan buah yang matang dari perjalanan pribadinya menempuh lorong 
    penderiataan, yang ditanggungnya dengan iman atas Tuhan yang Tersalib.
3. Didalam buku itu pula, Paus Yohanes Paulus II menulis "Adakah suatu batas dimana
    kekuasaan kejahatan akan berantakan?.". "Ya. Ada" jawabnya.
    Kekuatan yang membatasi kekuasaan kejahatan adalah Kerahiman Ilahi. Kekerasan yang             merupakan pameran kejahatan dalam sejarah dipertentangkan dengan Kerahiman Ilahi.               Anak  Domba lebihkuat daripada naga,  kita dapat mengatakan itu bersama dengan Kitab              Wahyu.
4. Paus Yohanes Paulus II juga mengajarkan bahwa saat-saat penderitan dan kematian
    harus dihayati dalam terang iman, dengan kasih dan harapan kristiani, dalam kepasrahan 
    seluruhnya pada kehendak Tuhan.
5. Masih banyak lagi ajaran-ajaran Paus Yohanes Paulus II dalam buku ini, dan inilah
    warisan untuk kita :
    "Totus tuus, Maria! Sepenuhnya untukmu, Maria!" ; 
    "O Crux, ave spes unica! O Salib, satu-satunya harapan kami!"; 
    "berilah kami kesabaran dan keberanian, dan berilah damai pada dunia"
6. Marilah kita berdoa untuk beliau dalam proses pemberian gelar orang kudus.

Saturday, March 27, 2010

Tentang Seorang Pembunuh Cilik untuk Keadilan Indonesia

Percaya atau tidak,kisah ini adalah hal yang langka dan sangat menarik (=menurut saya), tetapi bagaimana dengan anda, silahkan berkomentar disini.....

Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV.

Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.

Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula?

Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya.

"siapa yang bunuh ayah saya!" teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu.

"Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.

Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi.

"Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas!" ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.

Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan.
Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.

Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat loh waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung hawa panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras. Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.

Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpannya di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur. Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruangan ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.

Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah. Pelarian-pelariannya didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya. Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!

Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif.
Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.

Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. Tulisnya singkat.

Seorang anak cerdas yang harus terkurung dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang. Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, polisi bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini. Dan kreativitasnya yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain. Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat. Itulah yang namanya keadilan Indonesia !


Oleh : Reza Gardino.

Wednesday, March 10, 2010

antara kata dunia dengan kata Tuhan

......
Dunia berkata: " Seks hanyalah suatu tindakan"
Tuhan berkata: "Seks menyatukan dua orang, tubuh, jiwa dan Roh"

Dunia berkata:: "Seks hanyalah bentuk biasa dari rekreasi"
Tuhan berkata: "Seks adalah ekspresi murni dari cinta di dalam ikatan perkawinan"

Dunia berkata:: "Tinggal saja bersama-sama, kalian tidak perlu selembar kertas untuk membuktikan cinta kalian"
Tuhan berkata: "Tidak ada cinta tanpa komitmen"

Dunia berkata:: "Aku mencintai kamu, karena...."
Tuhan berkata: "Aku mencintaimu, walaupun....."

Dunia berkata:: "Pernikahan kita sudah berakhir, aku sudah tidak mencintaimu lagi"
Tuhan berkata: "Cinta adalah keputusan, dan pernikahan adalah untuk seumur hidup"

Dunia berkata:: "kamu harus bebas mengekspresikan seksualitasmu"
Tuhan berkata: "Hanya melali kasih, kamu dapat mengerti seksualitasmu"

kutipan dari buku "SEX" karya Dave Bordon

Tuesday, March 2, 2010

Peringatan untuk anda yang tergabung di jejaring sosial

Alih-alih ingin 'Kop-Dar' dengan temannya di facebook, malah motor melayang. Inilah yang
terjadi pada teman saya di bandung. Peristiwa di awali dengan keinginan pelaku yang berminat
atas tawaran barang dari teman saya. dan terjadilah kesepatan untuk 'kopi darat' di salah
satu mall di dekat rumah. semula teman saya berkeinginan 'Kopi darat' di rumahnya saja,
tetapi di tolak oleh pelaku dengan alasan ada acara dibandung. Dan teman saya pun meluncur
ke tempat yang telah di sepakati dengan motor.

Entah apa yang di bicarakan, sampai teman saya bersedia untuk mengantar pelaku membeli
sesuatu dikawasan lain sekitar bandung. diperjalanan mereka menyempatkan diri untuk
istirahat, sambil melepas dahaga dengan air mineral yang di sodorkan pelaku. Semula teman
saya yang membawa motornya, dengan alasan ngantuk teman saya minta untuk dibonceng saja.

Tanpa disadari, teman saya sudah berada di kawasan Lembang, Bandung (jauh dari rumah),
dengan tidak ada lagi motor, surat-surat dan uang yang dibawanya. Teman saya baru tersadar
setelah di bantu oleh seorang satpam, dan diantar ke kantor polisi terdekat.

sangat disanyangkan oleh teman saya karena pelaku adalah teman SMP yang sudah lama tidak
bertemu dan ketemu di jejaring sosial Facebook. Inilah yang terjadi, realitas ini dapat
juga terjadi pada kita semua, banyak kalangan yang ingin memanfaatkan orang

Wednesday, February 10, 2010

Seks di Peradaban Kuno Romawi

Kehidupan seksual orang Romawi kuno banyak mengadopsi cara orang Yunani. Gaya berhubungan seks paling dasar orang Romawi kuno adalah sang pria mendominasi, sedangkan sang wanita menyerah pasrah. Orang Romawi kuno juga senang mencari dan membeli segala bentuk kesenangan seksual. Hanya satu cara yang bisa melibatkan pria
Romawi dalam masalah besar, yaitu bila dia menjalin hubungan seksual dengan keturunan kerajaan atau berhubungan seksual dengan istri atau anak perempuan maupun anak laki-laki dari keluarga terpandang di Roma, selain itu bukan masalah besar.
Pria Roma juga memperlakukan budak sebagai objek seksual mereka. Bagi mereka, seorang budak tidak lebih dari sekedar property milik mereka yang dapat mereka gunakan sesukanya. Hal ini berlaku bagi budak pria maupun wanita. Reformasi moralitas terjadi ketika Kaisar Agustus dimahkotai sebagai seorang Kaisar pada tahun 27 sebelum masehi. Kaisar Agustus pada masa pemerintahannya membatasi
eksploitasi seks dalam permainan politik pemerintahannya.

Dalam 40 tahun masa perang saudara dia membersihkan rumah-rumah bordil. Dia menyalahkan 50 tahun pemerintahan sebelumnya yang tak bermoral. Dia membuat peraturan bahwa tindakan penyelewengan seks adalah bentuk kriminalitas. Peraturan moral ini sangat membatasi libido pria Roma. Angka penyelewengan menurun drastis, angka kelahiran yang terkontrol, menjamin kelangsungan pemerintahan roma yang lebih baik untuk masa mendatang. Apakah semuanya berjalan dengan baik ? Ternyata tidak.
Hal ini menimbulkan masalah lainnya. Angka perceraian naik drastis, sedangan angka kelahiran menurun tajam. Pria Roma menjadi enggan berkeluarga dan mereka tidak mempunyai anak.

Melihat fenomena ini akan membawa Roma ke gerbang kehancuran, Kaisar Agustus
memperkenalkan suatu program baru tentang nilai-nilai keluarga. Kaisir Agustus melakukan pemaksaan kasar namun tampak halus, yaitu dengan memanfaatkan pajak. Bagi mereka yang memutuskan berkeluarga dan mempunyai anak akan mendapat keringanan pajak. Namun program reformasi moralitas ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, pria Roma tetap mengikuti pola lama mereka, hidup membujang dan enggan berkeluarga. Kebebasan berhubungan seks telah mendarah daging di dalam tubuh
pria roma dan tidak terkecuali wanita roma. Wanita roma, terutama wanita dari kedudukan terpandang, adalah wanita yang tidak malu melakukan penyelewangan seksual demi mendapat kepuasan. Tercatat dalam sejarah seorang wanita roma pernah memiliki delapan suami dalam 5 musim dingin. Menakjubkan bukan ?

Hal yang sama juga terjadi pada anak perempuan Kaisar Agustus sendiri. Julia putri Kaisar Agustus, meski telah bersuami dan mempunyai banyak anak, sering berganti pasangan tidur dengan kekasih-kekasih gelapnya. Namun, satu hal yang mengagetkan masyarakat roma adalah semua anak-anaknya mirip dengan suaminya dan tak satupun
yang mirip dengan selingkuhannya. Apa rahasianya? Ternyata dalam pengakuan Julia, dia selalu memastikan dirinya hamil dulu dengan suaminya sebelum tidur dengan pria lainnya, sebuah ide yang cemerlang. Seiring dengan berjalannya waktu, seks kembali
popular di Roma di abad pertama dan kedua setelah masehi, dan ekonomi Roma kembali membaik. Namun pada abad ketiga, kekaisaran

Romawi mulai terguncang oleh invasi kaum barbar. Pada masa ini, Kaisar Konstantin, kaisar yang memerintah pada masa itu mulai menyelaraskan diri dengan gereja kristiani yang mulai menyebar. Kaum roma melihat bahwa kekaisaran mereka semakin mengalami kemunduran. Ajaran kristiani sedikit banyak mempengaruhi pola pikir kekaisaran Roma dari prospek di dunia ini, dengan prospek didunia mendatang. Akhirnya, kekaisan Romawi tumbang pada tahun 410 sesudah masehi.

Di era yang sama, Jerome dan Degustan meletakan pondasi dasar bagi gereja kriastiani dalam melihat seks dan seksualitas dalam kehidupan manusia. Santo Degustan, sewaktu muda juga seperti pria roma pada umumnya, menikmati kebebasan seks dalam kehidupannya. Namun setelah dia menerima kristen dalam hidupnya, cara pandangnya
terhadap seks menjadi berubah. Pondasi dasar yang diletakkan tentang ajaran seks yang selaras dengan kristiani secara perlahan-lahan dapat diterima di dunia barat, sementara kebebasan seksual dari para leluhur perlahan-lahan memudar ke masa
lampau.
Sementara itu ribuan tahun kedepan, kehibupan manusia menjadi semakin beradab. Tidak ada lagi perbudakan sex dan masalah sex semakin terkuncirapat diseluruh belahan bumi ini namun suatu saat, terjadi titik balik yang sangat dashyat, industrialisasi
sex!

Monday, January 25, 2010

Seks di Peradaban Kuno Yunani

Yunani kuno termasuk masyarakat dengan peradaban yang tinggi,dimana budaya berpikir bebas telah diterapkan. Akibat dari budaya ini,tidak heran bila dijaman Yunani kuno ini, banyak bermunculan filsuf, serta budayawan lainnya. Orang Yunani juga dianggap sebagai masyarakat yang sangat liberal dalam hal seks. Mereka tidak mengganggap seks
sebagai sesuatu yang tabu namun menerimanya sebagai bagian dari kehidupan manusia.

Romantika cinta antara pria dan wanita bukahlah suatu norma bagi orang Yunani kuno. Perkawinan lebih cenderung pada masalah ekonomi dan kepastian keturunan serta warisan. Wanita Yunani biasanya 10-20 tahun lebih muda dari pasangannya. Pria Yunani kuno biasanya berkeluarga ketika berusia 30-an, sedang wanitanya masih berusia belasan tahun. Wanita Yunani kuno setelah menikah diharapkan tinggal dirumah mengurus rumah tangga. Sementara pria Yunani kuno adalah benar-benar pria sejati di dunianya. Wanita tidak diperboleh keluar rumah untuk berhubungan seks tetapi pria diperbolehkan dan tentu saja semua ini dilakukan secara terangterangan tanpa harus melakukan berbagai kebohongan.

Orang Yunani percaya bahwa wanita lebih cenderung cepat terangsang secara seksual dibanding pria. Bagi wanita rumah yang kekurangan hubungan seks dari suaminya, mereka menggunakan mainan seks (sex toys) untuk mendapatkan kepuasan seksualnya. Terutama bagi para istri bangsawan, mereka di perbolehkan pergi ke pengrajin untuk
dibuatkan mainan seks berupa alat kelamin pria imitasi yang disebut dildo. Jadi dildo "mainan imut" untuk wanita sudah dikenal di jaman yunani kuno. Di peradaban Yunani kuno, hubungan homoseksual antara pria dengan pria, maupun wanita dengan wanita dianggap bukanlah suatu noda. Plato sendiri pernah menyanyikan lagu cinta antara pria dengan pria di symposium. Orang Yunani kuno tidak mengkategorikan seks secara heteroseksual (lawan jenis). Praktek homoseksual pria sering melibatkan pria dewasa dengan anak laki-laki muda yang dikenal dengan sebutan pederasty. Salah satu
kisah homoseksual Yunani kuno yang paling terkenal dan kontrovesi adalah kisah Alexander The Great.

Thursday, January 7, 2010

Seks di Peradaban Kuno Mesir


5.000 tahun yang lalu diperadaban kuno Mesir tidak berbeda jauh
dengan pendahulunnya Mesopotamia. Orang mesir percaya bahwa seksualitas dan spritualitas adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sebagian besar orang Mesir menikmati seks sebagai sarana hiburan selain sebagai sarana mendapatkan keturunan.

Perkawinan antara saudara khususnya dalam kerajaan Mesir bukanlah suatu hal yang ganjil. Seorang raja bisa saja menikahi anak perempuannya sendiri, seorang kakak bisa menikahi adik kandungnya sendiri. Hal ini dilakukan untuk menjaga kemurnian darah raja dan keturunannya. Dengan perkawinan sedarah ini, keluarga kerajaan juga tetap terjaga dari unsur luar (menurut ilmu pengetahuan modern,perkawinan sedarah ini akan ikut menurunkan penyakit keluarga).

Catatan seksualitas orang mesir tercatat di dinding dalam Piramida Giza berupa gambar-gambar dan ukiran di dinding. Piramida ini adalah piramida tertua sampai sekarang masih berdiri kokoh yang didirikan oleh Raja Khufu 2560 tahun sebelum masehi. Simbolisme seks orang Mesir kuno digambarkan dengan seorang pria sedang memegang tombak. Selain itu, terdapat simbolisme seks lainnya berupa gambar sayap, burung, angsa, bahkan monyet. Menurut catatan Herodotus, seorang sejarahwan Yunani kuno mengatakan, Raja Khufu dari dinasti ke empat kerajaan Mesir ini mengumpulkan dana untuk membangun Piramida Giza dengan menjual putrinya sendiri sebagai prostitusi.

Kesenangan bersamaan dengan keinginan mendapatkan keturunan, erotisme, dan seks setelah kehidupan berikutnya adalah semua elemen penting bagi eksualitas orang Mesir kuno. Mereka yang percaya dan menjalankan kultur yang telah berumur hampir 5.000 tahun yang lalu ini, berusaha menyelaraskan seks dan spritualitas guna mencapai keseimbangan yang harmonis diantara kesenangan jasmani dan kesempurnaan jiwa.
 

Image Widget

Free Dog Run Cursors at 
www.totallyfreecursors.com
 
Blogger Templates