Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Sunday, May 22, 2011

Belajar Excel 2007, Data Validasi

A. Data Validation

Data Validation merupakan fitur Excel yang digunakan untuk membatasi masukan data atau formula. Dalam sel atau range yang divalidasi, pengguna hanya bisa memasukkan data yang diperbolehkan. Pengaturan validasi data dilakukan melalui kotak dialog Data Validation. Untuk menampilkan kotak dialog Data Validation klik tombol Data Validation yang terdapat dalam tab Data group Data Tools.

1. Tab Settings
Kotak dialog Data Validation mempunyai 3 tab yaitu Settings, Input Message dan Error Alert. Tab Settings dalam kotak dialog Data Validation mempunyai fungsi untuk melakukan pengaturan validasi data yang diinginkan. Pada kotak pilihan Allow: Anda dapat memilih opsi jenis data yang tersedia, yaitu Any Value (tanpa ada pembatasan), Whole number (data angka), Decimal (data desimal), List (daftar yang berasal dari referensi sel atau kotak dialog), Date (data tanggal), Time (data waktu/jam), Text length (data teks dengan jumlah huruf tertentu) dan Custom (data yang diatur dengan menggunakan formula).

Gambar Kotak dialog Data Validation – tab Input Settings.
Pada pilihan Ignore blank, Anda dapat mengatur apakah nilai kosong dalam sel yang divalidasi diperbolehkan atau tidak. Jika Anda memberi tanda contreng (v) pada pilihan tersebut, maka sel yang divalidasi boleh tidak diisi (dibiarkan kosong). Jika Anda memilih opsi List pada kotak pilihan Allow:, maka muncul pilihan In-cell dropdown. Beri tanda contreng (v) pada pilihan tersebut agar sel yang divalidasi menampilkan drop down daftar pilihan pada saat diseleksi.

Untuk pilihan selain List dan Custom, Anda dapat melakukan pengaturan lanjutan pada kotak pilihan Data:, yaitu between (data dengan kisaran nilai minimum sampai nilai maksimum yang ditentukan), not between (data di luar kisaran nilai minimum sampai nilai maksimum yang ditentukan), equal to (data harus sama dengan nilai yang ditentukan), not equal to (data harus tidak sama dengan nilai yang ditentukan), greater than (data dengan nilai lebih besar dari nilai yang ditentukan), less than (data dengan nilai lebih kecil dari nilai yang ditentukan), greater than or equal to (data dengan nilai lebih besar atau sama dengan nilai yang ditentukan) dan less than or equal to (data dengan nilai lebih kecil atau sama dengan nilai yang ditentukan).


2. Tab Input Message

Tab Input Message mempunyai fungsi untuk menambahkan informasi bagi pengguna tentang data apa yang boleh atau tidak boleh dimasukkan ke dalam sel yang divalidasi. Informasi secara default akan ditampilkan ketika pengguna menyeleksi sel yang divalidasi.


Gambar Kotak dialog Data Validation – tab Input Message.

Pilihan Show input message when cell is selected digunakan untuk mengatur apakah Input Message akan ditampilkan saat sel yang divalidasi dipilih. Beri tanda contreng (v) untuk menampilkan Input Message. Untuk memberikan judul Input Message, ketikkan judul yang Anda inginkan pada kotak isian Title: Anda dapat memasukkan informasi validasi yang akan ditampilkan pada kotak isian Input message: Tampilan Input Message
pada sel yang divalidasi terlihat seperti pada Gambar 2.20.


Gambar Tampilan Input Message pada sel yang divalidasi.

3. Tab Error Alert
Jika pengguna memasukkan data yang tidak diperbolehkan (tidak valid) ke dalam sel yang divalidasi, maka muncul kotak pesan error seperti terlihat pada Gambar 2.21.

Gambar Data yang dimasukkan tidak valid.

Anda dapat mengatur tampilan kotak pesan error agar lebih sesuai dengan validasi data. Pengaturan kotak pesan error validasi data dilakukan melalui tab Error Alert. Beri tanda contreng (v) pada pilihan Show error alert after invalid data is entered untuk menampilkan kotak pesan peringatan ketika pengguna memasukkan data yang tidak valid.



Gambar Kotak dialog Data Validation – tab Error Alert.

Pada kotak pilihan Style: Anda dapat memilih tampilan ikon kotak pesan error. Selain menampilkan ikon kotak pesan error, pilihan ini juga akan berpengaruh pada tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan pengguna. Jika Anda memilih style Warning dan Information, maka data yang tidak valid masih dapat dimasukkan dengan memilih tombol Yes pada style Warning dan tombol OK pada style Information. Jika Anda memilih style Stop, maka data yang tidak valid tetap tidak dapat dimasukkan.


B. Membuat Nama Sel atau Range

Nama sel atau range akan sangat membantu kita pada saat menggunakan Form Controls, misalnya untuk memasukkan daftar pilihan dalam List Box. Sebelum memberi nama range, Anda sebaiknya mengetahui beberapa aturan pemberian nama sel/range sebagai berikut:
  1. Karakter yang boleh digunakan dalam nama sel atau nama range adalah tanda underscore (_) dan titik (.).
  2. Nama sel atau nama range harus dimulai dari huruf atau tanda underscore (_), bukan angka atau karakter lainnya.
  3. Nama sel atau nama range yang terdiri dari dua kata atau lebih tidak boleh dipisahkan dengan spasi. Anda dapat menggunakan tanda underscore (_) atau titik (.) untuk menggantikan spasi. Misalnya, nama sel Harga Barang depat Anda ganti dengan Harga_Barang atau Harga.Barang.
  4. Dalam satu workbook, nama sel atau nama range harus bersifat unik (tidak ada nama sel atau nama range yang sama dalam satu workbook). Nama range dapat dibuat dengan tiga cara yaitu melalui Name Box pada Formula Bar, kotak dialog Create Names from Selection dan kotak dialog New Name.


1. Name Box
Cara termudah untuk membuat nama sel atau nama range adalah melalui Name Box pada Formula Bar. Sebelum membuat nama sel atau nama range melalui Name Box pastikan Formula Bar sudah ditampilkan.

  1. Untuk menampilkan Formula Bar klik Office Button kemudian tekan tombol Excel Options. Muncul kotak dialog Excel Options.
  2. Pilih opsi Costumize. Beri tanda contreng (v) pada pilihan Show formula bar kemudian klik tombol OK.Gambar Kotak dialog Excel Options.
  3. Buka file Membuat Nama Sel atau Range.xlsx
  4. Untuk membuat nama sel diskon sandal, tempatkan pointer pada sel B3. Arahkan kursor mouse pada Name Box kemudian ketikkan Diskon. Tekan tombol Enter pada keyboard.Gambar Membuat nama sel melalui Name Box.
  5. Untuk membuat nama range B5:B11 yang berisi data harga sandal, blok range B5:B11. Arahkan kursor mouse pada Name Box kemudian ketikkan Harga. Tekan tombol Enter pada keyboard.Gambar Membuat nama range melalui Name Box.

2. Kotak dialog Create Names form Selectio.
Kotak dialog Create Names form Selection digunakan untuk membuat nama pada range yang diseleksi. Nama range yang digunakan adalah data dalam sel pada baris teratas (top row), baris terbawah (bottom row), kolom paling kiri (left column) atau kolom paling kanan (right column) dari range yang diseleksi. Jika data dalam sel yang akan digunakan sebagai nama range mempunyai spasi, maka spasi tersebut secara otomatis akan diganti dengan tanda underscore (_). Dalam contoh kali ini kita akan membuat nama range penjualan sandal.

  1. Pastikan workbook Membuat Nama Sel atau Range.xlsx masih terbuka. Blok range C4:C11 yang berisi data penjualan.
  2. Klik tombol Create from Selection yang terdapat dalam tab Formulas group Defined Names. Muncul kotak dialog Create Names from Selection. Kotak dialog Create Names from Selection juga dapat ditampilkan dengan menekan kombinasi tombol Ctrl+Shift+F3 secarabersamaan.

    Gambar Kotak dialog Create Names from Selection.
  3. Beri tanda contreng (v) pada pilihan Top row untuk menggunakan data dalam sel baris paling atas, yaitu Penjualan, sebagai nama range. Klik tombol OK.

3. Kotak dialog New Name
Kotak dialog yang digunakan untuk membuat nama range dalam Excel 2007 adalah New Name. Salah satu kelebihan kotak dialog New Name adalah kita dapat mengatur cakupan (scope) nama range yang akan dibuat. Jika Anda memilih Workbook, maka nama range dapat digunakan untuk seluruh worksheet. Jika Anda memilih salah satu worksheet untuk membuat nama range, maka untuk menggunakan nama range pada worksheet yang berbeda Anda harus menuliskan nama worksheet diikuti tanda seru!. Misalnya, Anda membuat nama range Pendapatan pada worksheet Sheet1. Untuk menghitung jumlah pada worksheet selain Sheet1, maka formula yang harus Anda ketikkan adalah =Sum(Sheet1!Pendapatan).

  1. Pastikan workbook Membuat Nama Sel atau Range.xlsx masih terbuka. Klik tombol Define Name yang terdapat dalam tab Fomulas group Defined Nam es kemudian muncul kotak dialog New Name.

    Gambar Kotak dialog New Name.
  2. Untuk membuat nama range pendapatan, ketikkan Pendapatan pada kotak isian Name:
  3. Pada kotak isian Scope: pilih Workbook, yang berarti nama range Pendapatan dapat digunakan untuk seluruh worksheet.
  4. Ketikkan =Sheet1!$D$5:$D$11 pada kotak isian Refers to: Dalam contoh tersebut, range yang dibuat adalah range D5:D11 pada worksheet Sheet1. Langkah tersebut juga dapat dilakukan dengan cara klik tombol pada kotak sebelah kanan Refers to:. Muncul
    collapse dialog New Name – Refers to:
    Gambar Collapse dialogs New Name – Refers to:
  5. Blok range D5:D11 (hasil blok ditandai dengan garis putus-putus). Jika sudah, klik tombol hingga Muncul kembali kotak dialog New Name kemudian klik tombol OK.
  6. Untuk membuat nama sel Jumlah_Pendapatan klik tombol Define Name yang terdapat dalam tab Fomulas group Defined Names. Muncul kotak dialog New Name.
  7. Ketikkan Jumlah_Pendapatan pada kotak isian Name: Pada kotak
    isian Scope: pilih Workbook. Ketikkan =Sheet1!$D$12 pada kotak
    isian Refers to: Dalam contoh tersebut, sel yang dibuat adalah sel D12
    pada worksheet Sheet1. Jika sudah, klik tombol OK.

    Gambar Membuat nama sel Jumlah_Pendapatan.

4. Edit Nama Range
Nama sel atau nama range yang telah Anda buat tidaklah bersifat baku.Anda dapat mengubah nama sel atau nama range sesuai dengan kebutuhan. Edit nama sel atau nama range dapat dilakukan melalui kotak dialog Nama Manager.

  1. Klik tombol Name Manager yang terdapat dalam tab Fomulas group Defined Names kemudian muncul kotak dialog Name Manager.
    Gambar Kotak dialog Name Manager.
  2. Pilih nama sel atau nama range yang akan diedit. Klik tombol Edit... kemudian muncul kotak dialog Edit Name.
    Gambar Kotak dialog Edit Name.
  3. Cara mengedit nama sel atau nama range pada prinsipnya sama dengan cara membuat nama sel atau nama range. Namun demikian, kita tidak dapat mengedit Scope (cakupan) nama sel atau nama range. Lakukan pengeditan yang diperlukan kemudian klik tombol OK.

5. Menghapus Nama Range
Apabila Anda sudah tidak membutuhkan nama sel atau nama range, Anda dapat menghapusnya melalui kotak dialog Name Manager. Apabila dalam workbok masih terdapat formula atau fungsi yang secara langsung ataupun tidak langsung menggunakan nama sel atau nama range, maka
perhitungan tersebut akan menghasilkan error #REF! Oleh karena itu, pastikan nama sel atau nama range yang akan dihapus memang sudah benar-benar tidak dibutuhkan.

  1. Untuk menghapus nama sel atau nama range klik tombol Name Manager yang terdapat dalam tab Fomulas group Defined Names kemudian tekan muncul kotak dialog Name Manager.
  2. Pilih nama sel atau nama range yang akan dihapus. Jika sudah, klik tombol Delete. Muncul kotak pesan
  3. Klik tombol OK untuk menghapus nama sel atau nama range. Jika
    Anda berniat membatalkan, klik tombol Cancel.

6. Membuat Nama Range Dinamis
Anda dapat menggunakan kombinasi fungsi OFFSET dan fungsi COUNTA untuk membuat nama range dinamis. Kelebihan nama range dinamis adalah range secara otomatis akan selalu menyesuaikan dengan data yang baru dimasukkan. Dengan demikian, Anda tidak perlu melakukan penyesuaian nama range secara manual. Dalam contoh kali ini, kita akan menggunakan nama range dinamis pada fungsi VLOOKUP.

Untuk melengkapi range H2:H6 yang masih kosong, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Ketikkan nama salah satu salesman ke dalam sel H2, misalnya ketikkan Ningsih Utami.
  • Ketikkan formula =VLOOKUP(H2;A3:E12;2;FALSE) pada sel H3 untuk memasukkan NIK salesman kemudian tekan tombol Enter.
  • Ketikkan formula =VLOOKUP(H2;A3:E12;3;FALSE) pada sel H4 untuk memasukkan tanggal lahir salesman kemudian tekan tombol Enter.
  • Ketikkan formula =VLOOKUP(H2;A3:E12;4;FALSE) pada sel H5 untuk memasukkan tinggi badan salesman kemudian tekan tombol Enter.
  • Ketikkan formula =VLOOKUP(H2;A3:E12;5;FALSE) pada sel H6 untuk memasukkan berat badan salesman kemudian tekan tombol Enter.

Untuk memasukkan data baru ke dalam tabel, lakukan langkahlangkah sebagai berikut:

  • Ketikkan Ahmad Irawan ke dalam sel A13.
  • Ketikkan CD012602 ke dalam sel B13.
  • Ketikkan 22/01/1985 ke dalam sel C13.
  • Ketikkan 166 ke dalam sel D13.
  • Ketikkan 55 ke dalam sel E13.


Ketikkan Ahmad Irawan (nama salesman yang baru diinput) ke dalam sel H2. Range H3:H6 kemudian akan menampilkan nilai error #N/A karena fungsi VLOOKUP belum disesuaikan dengan masukkan record data baru.



Gambar Fungsi VLOOKUP belum disesuaikan.


Klik tombol Define Name yang terdapat dalam tab Formulas group
Defined Names. Muncul kotak dialog New Name.

Gambar Membuat nama range dinamis.


Ketikkan Tabel_Salesman pada kotak isian Name: Pilih Workbook pada kotak pilihan Scope: Pada kotak isian Refers to: ketikkan formula =OFFSET(Sheet1!$A$2;1;0;COUNTA(Sheet1!$A:$A)-2;5) kemudian klik tombol OK.

Berikut penjelasan formula yang digunakan:

  • OFFSET merupakan fungsi yang akan menyalin hasil yang ada dalam suatu range dengan jumlah baris dan kolom yang disebutkan jaraknya dari sel sumber.
  • Sheet1!$A$2 merupakan sel sumber yang dijadikan dasar dalam penggunaan fungsi OFFSET.
  • 1 menunjukkan arah baris ke bawah (positif). Karena nilainya 1, maka sel yang ditunjuk adalah sel 1 baris di bawah sel yang dijadikan dasar dalam penggunaan fungsi OFFSET.
  • 0 merupakan arah kolom. Karena nilainya 0, maka sel yang ditunjuk terletak dalam kolom yang sama dengan sel yang dijadikan dasar dalam penggunaan fungsi OFFSET.
  • COUNTA(Sheet1!$A:$A)-2 merupakan tinggi range yang diwakili jumlah baris pada range dalam kolom A yang tidak kosong. Karena ada sel yang tidak digunakan dalam range (sel A1 dan A2) maka tinggi range dikurangi 2.
  • 5 merupakan lebar range yang diwakili jumlah kolom pada range.

Ubah formula pada range H3:H6 dengan memasukkan nama range Tabel_Salesman dalam formula:

  • Ketikkan =VLOOKUP(H2;Tabel_Salesman;2;FALSE) pada sel H3 kemudian tekan tombol Enter.
  • Ketikkan =VLOOKUP(H2;Tabel_Salesman;3;FALSE) pada sel H4 kemudian tekan tombol Enter.
  • Ketikkan =VLOOKUP(H2;Tabel_Salesman;4;FALSE) pada sel H5 kemudian tekan tombol Enter.
  • Ketikkan =VLOOKUP(H2;Tabel_Salesman;5;FALSE) pada sel H6 kemudian tekan tombol Enter.

Untuk menguji hasilnya masukkan data baru ke dalam tabel, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Ketikkan Budi Dewanto ke dalam sel A14.
  • Ketikkan CD012618 ke dalam sel B14.
  • Ketikkan 13/07/1985 ke dalam sel C14.
  • Ketikkan 163 ke dalam sel D14.
  • Ketikkan 53 ke dalam sel E14.

Ketikkan Budi Dewanto ke dalam sel H2. Jika semua berjalan dengan benar, maka range H3:H6 secara otomatis akan menampilkan detail biodata Budi Dewanto karena fungsi VLOOKUP secara otomatis akan menyesuaikan dengan data yang baru dimasukkan.



Gambar Fungsi VLOOKUP menyesuaikan data baru.


C. Conditional Formatting


Conditional Formatting merupakan fitur Excel yang digunakan untuk memberi format sel pada data dengan kriteria tertentu. Sebagian besar pembahasan dalam buku ini menggunakan formula sebagai kriteria dalam Conditional Formatting. Penggunaan formula sebagai kriteria dilakukan karena kita dapat mengeksplorasi fitur Conditional Formatting dengan lebih optimal. Dalam contoh berikut kita akan menggunakan formula dalam Conditional Formatting untuk mendeteksi adanya sel dengan nilai error.

  1. Buat workbook baru (Tekan Ctrl+N) kemudian simpan dengan nama Conditional Formatting.xlsx.
  2. Ketikkan Yudhy Wicaksono pada sel A1 dan 10 pada sel A2. Pada sel A3 ketikkan formula =A1*A2 sehingga perhitungan akan menghasilkan nilai error #Value!.
  3. Blok range A1:A3. Klik tombol Conditional Formatting yang terdapat dalam tab Home group Styles kemudian pilih menu New Rule… Muncul kotak dialog New Formatting Rule.
  4. Pilih Use a formula to determine which cells to format pada daftar pilihan Select a Rule Type:
  5. Ketikkan formula =ISERROR(A1) pada kotak isian Format values where this formula is true:
  6. Klik tombol Format... kemudian muncul kotak dialog Format Cells. Atur format sel yang akan digunakan dalam Conditional Formatting. Jika sudah, klik tombol OK.

    Gambar Conditional Formatting untuk mendeteksi nilai error.
  7. Muncul kembali kotak dialog New Formatting Rule kemudian klik tombol OK. Sel A3 dengan nilai error kemudian ditampilkan sesuai format yang Anda tentukan dalam Conditional Formatting.

  8. Gambar Conditional Formatting formula error.


Anda dapat melakukan manajemen Conditional Formatting melalui kotak dialog Conditional Formatting Rules Manager. Untuk menampilkan kotak dialog Conditional Formatting Rules Manager, klik tombol Conditional Formatting yang terdapat dalam tab Home group Styles kemudian pilih menu Manage Rules…


Gambar Kotak dialog Conditional Formatting Rules Manager.

  1. Pilih lokasi Conditional Formatting pada kotak pilihan Show formatting rules for:
  2. Untuk membuat Conditional Formatting baru, klik tombol New Rule... Muncul kotak dialog New Formatting Rule. Buat kriteria dan format Conditional Formatting yang diinginkan kemudian klik tombol OK.
  3. Untuk mengedit Conditional Formatting yang sudah ada, pilih Conditional Formatting yang akan diedit kemudian klik tombol Edit Rule... Muncul kotak dialog Edit Formatting Rule. Edit kriteria dan format Conditional Formatting yang diinginkan kemudian klik tombol OK.
  4. Untuk menghapus Conditional Formatting, pilih Conditional Formatting yang akan dihapus kemudian klik tombol Delete Rule.
  5. Klik tombol atau untuk memindahkan posisi Conditional Formatting. Pengaturan posisi ini sangat penting terutama jika dalam suatu range digunakan Conditional Formatting lebih dari satu.

Saturday, May 21, 2011

Belajar Excel 2007, Fungsi dan Fitur Terapan

Penggunaan Form Controls untuk menyelesaikan kasus bisnis sehari-hari akan lebih optimal jika dilakukan dengan cara mengkombinasikan Form Controls dengan fungsi atau fitur Excel terapan yang lain. Terdapat beberapa fungsi Excel yang mungkin belum dikenal dan berikut diantaranya.


1. Fungsi AND
Fungsi AND digunakan untuk menguji seluruh argumen yang dimasukkan ke dalam fungsi. Fungsi AND akan menghasilkan nilai logika benar (TRUE) jika seluruh argumen bernilai benar. Jika ada satu argumen atau lebih yang bernilai salah, maka fungsi AND akan menghasilkan nilai logika salah (FALSE). Berikut bentuk penulisan fungsi AND:

=AND(logical1; [logical2]; ...)

  • logical1; [logical2]; ... adalah kondisi yang akan diuji. Jumlah kondisi yang dapat diuji adalah 1 sampai 255.



2. Fungsi AVERAGE
Fungsi AVERAGE digunakan untuk menghitung rata-rata satu data angka atau lebih yang diketikkan langsung dalam fungsi atau data angka yang terdapat dalam range. Berikut bentuk penulisan fungsi AVERAGE:

=AVERAGE(number1; [number2]; ...)

  • number1; [number2]; ... adalah data angka yang akan dihitung rataratanya. Sel yang berisi data 0 akan disertakan dalam perhitungan rata-rata, sedangkan sel kosong tidak disertakan dalam perhitungan.

Gambar Penerapan fungsi AVERAGE.


3. Fungsi COUNTA
Fungsi COUNTA digunakan untuk menghitung jumlah sel berisi data. Sel yang berisi data angka nol (0) disertakan dalam perhitungan, sedangkan sel kosong tidak disertakan dalam perhitungan. Berikut bentuk penulisan fungsi COUNTA:

=COUNTA(value1; [value2]; ...)

  • value1; [value2]; ... adalah sel atau range berisi data yang akan dihitung. Anda dapat memasukkan 1 sampai 255 argumen.

Gambar Penerapan fungsi COUNTA.

4. Fungsi COUNTIF
Fungsi COUNTIF digunakan untuk menghitung jumlah sel dalam range yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Berikut bentuk penulisan fungsi COUNTIF:

=COUNTIF(range; criteria)

  • range adalah range yang akan dihitung jumlah sel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
  • criteria adalah kriteria yang digunakan untuk menghitung jumlah sel dalam range. Kriteria dapat berupa teks, angka atau nilai logika. Anda dapat menggunakan operator dengan cara mengapit kriteria dengan tanda petik, misalnya ”>100”.

Gambar Penerapan fungsi COUNTIF.

5. Fungsi EXACT
Fungsi EXACT digunakan untuk membandingkan dua teks string. Jika kedua teks yang dibandingkan sama, maka akan menghasilkan nilai TRUE. Fungsi EXCACT akan menghasilkan nilai FALSE jika kedua teks yang dibandingkan tidak sama. Fungsi EXACT bersifat case sensitif, artinya membedakan huruf besar dan huruf kecil. Berikut bentuk penulisan fungsi EXACT:

=EXACT(text1; text2)

  • text1 adalah teks pertama yang akan dibandingkan.
  • text2 adalah teks kedua yang akan dibandingkan.


Gambar Penerapan fungsi EXACT.


6.Fungsi IF
Fungsi IF merupakan fungsi yang akan menghasilkan nilai logika benar (TRUE) atau salah (FALSE) berdasarkan kriteria yang disyaratkan. Fungsi IF merupakan fungsi logika yang paling sering digunakan. Berikut bentuk penulisan fungsi IF:

=IF(logical_test; [value_if_true]; [value_if_false])

  • logical_test adalah kondisi yang akan diuji apakah bernilai benar (TRUE) atau salah (FALSE).
  • value_if_true adalah nilai yang ditampilkan jika kondisi yang diuji bernilai benar (TRUE).
  • value_if_false adalah nilai yang ditampilkan jika kondisi yang diuji bernilai salah (FALSE).

Gambar Penerapan fungsi IF.

7.Fungsi INDEX
Fungsi INDEX digunakan untuk menampilkan isi sel dalam tabel berdasarkan nomor kolom dan nomor baris yang disebutkan. Berikut bentuk penulisan fungsi INDEX:

=INDEX(reference, row_num, [column_num])

  • reference adalah range dari tabel yang akan dicari nilai datanya.
  • row_num adalah nomor baris dari alamat tabel.
  • [column_num] adalah nomor kolom dari alamat tabel.

Gambar Penerapan fungsi INDEX.

8.Fungsi ISERROR
Fungsi ISERROR digunakan untuk mendeteksi apakah suatu sel berisi nilai error. Jika sel berisi nilai error, maka fungsi akan menghasilkan nilai TRUE. Fungsi akan menghasilkan nilai FALSE jika sel tidak berisi nilai error. Berikut bentuk penulisan fungsi ISERROR:

=ISERROR(value)

  • value adalah alamat sel yang akan dideteksi apakah berisi nilai error atau tidak.

Gambar Penerapan fungsi ISERROR.


9. Fungsi ISTEXT
Fungsi ISTEXT digunakan untuk mendeteksi apakah suatu sel berisi nilai teks. Jika sel berisi nilai teks, maka fungsi akan menghasilkan nilai TRUE. Fungsi akan menghasilkan nilai FALSE jika sel berisi nilai bukan teks. Berikut bentuk penulisan fungsi ISTEXT:

=ISTEXT(value)

  • value adalah alamat sel yang akan dideteksi apakah berisi nilai teks atau bukan.

Gambar Penerapan fungsi ISTEXT.

10. Fungsi LOWER
Fungsi LOWER digunakan untuk mengkonversi seluruh teks menjadi huruf kecil (lower case). Berikut bentuk penulisan fungsi LOWER:

=LOWER(text)

  • text adalah teks yang akan dikonversi menjadi huruf kecil semua (lower case).

Gambar Penerapan fungsi LOWER.

11. Fungsi NA
Fungsi NA merupakan fungsi yang menghasilkan nilai #NA, yang berarti tidak ada nilai yang sesuai dengan nilai yang dicari. Fungsi NA tidak memiliki argumen dan ketika digunakan Anda harus menuliskan kurung buka tutup setelah penulisan fungsi. Berikut bentuk penulisan fungsi NA:

=NA()

Gambar Penerapan fungsi NA.

12. Fungsi OFFSET
Fungsi OFFSET digunakan untuk menampilkan data yang terdapat dalamsuatu range sekian baris atau sekian kolom yang disebutkan jaraknya dari range asalnya. Berikut bentuk penulisan fungsi OFFSET:

=OFFSET(reference; rows; cols; [height]; [width])

  • reference adalah alamat sel di mana Anda akan mengutip data.
  • rows adalah jumlah baris ke bawah (bila angkanya positif) atau ke atas (bila angkanya negatif). Jika diisi 0, berarti ditempatkan pada baris yang sama.
  • cols adalah jumlah kolom ke kanan (bila angkanya positif) atau ke kiri (bila angkanya negatif). Jika diisi 0, berarti ditempatkan pada kolom yang sama.
  • height tinggi range yang dinyatakan dengan jumlah baris yang diperlukan untuk menampung data. Jumlah argumen height tidak boleh melebihi jumlah baris yang ada dalam argumen reference.
  • width lebar range yang dinyatakan dengan jumlah kolom yang diperlukan untuk menampung data offset. Jumlah argumen widht tidak boleh melebihi jumlah kolom dalam argumen reference.
Gambar Penerapan fungsi OFFSET.

13. Fungsi OR
Fungsi OR digunakan untuk menguji seluruh argumen yang dimasukkan ke dalam fungsi. Fungsi OR akan menghasilkan nilai logika benar (TRUE) jika ada salah satu argumen yang bernilai benar. Jika seluruh argumen bernilai salah, maka fungsi OR akan menghasilkan nilai logika salah (FALSE). Berikut bentuk penulisan fungsi OR:

=OR(logical1; [logical2]; ...)

  • logical1; [logical2]; ... adalah kondisi yang akan diuji. Jumlah kondisi yang dapat diuji adalah 1 sampai 255.
Gambar Penerapan fungsi OR.

14. Fungsi PROPER

Fungsi PROPER digunakan untuk mengubah sekumpulan kata menjadi huruf kapital pada awal setiap kata dan mengubah karakter berikutnya menjadi huruf kecil (title case). Berikut bentuk penulisan fungsi PROPER:

=PROPER(text)

  • text adalah teks atau alamat sel berisi data teks yang akan dikonversi.

Gambar Penerapan fungsi PROPER.

15. Fungsi SUM
Fungsi SUM digunakan untuk menghitung jumlah satu data angka atau lebih yang diketikkan langsung dalam fungsi atau data angka yang terdapat dalam range. Berikut bentuk penulisan fungsi SUM:

=SUM(number1; [number2]; ...)

  • number1; [number2]; ... adalah data angka yang akan dihitung jumlahnya. Jumlah argumen yang dapat dimasukkan adalah 1 sampai 255.

Gambar Penerapan fungsi SUM.

16. Fungsi UPPER
Fungsi UPPER digunakan untuk mengkonversi seluruh teks ke dalam huruf besar (upper case). Berikut bentuk penulisan fungsi UPPER:

=UPPER(text)

  • text adalah teks yang akan dikonversi menjadi huruf besar semua (upper case).
Gambar Penerapan fungsi UPPER.

17. Fungsi VLOOKUP
Fungsi VLOOKUP digunakan untuk mencari data pada tabel yang berbentuk vertikal. Berikut bentuk penulisan fungsi VLOOKUP:

=VLOOKUP(lookup_value; table_array; col_index_num; [range_lookup])

  • lookup_value adalah bilangan atau teks string yang dijadikan kata kunci. Jika argumen berupa bilangan, maka dapat ditulis apa adanya secara langsung. Jika berupa teks string, maka teks tersebut harus diapit dengan tanda kutip (””). Nilai yang dijadikan kata kunci pencarian harus terletak pada kolom paling kiri dalam range tabel. Jika tidak terletak bukan paling kiri dari suaturange tabel, Anda tidak perlu mendefinisikan keseluruhan range tabel tersebut. Anda dapat mengambil kolom tersebut sebagai kolom awal dalam range tabel.
  • table_array adalah daftar atau tabel di mana Anda akan melakukan pencarian data. Dalam menyebutkan range ini Anda dapat menyertakan maupun tidak menyertakan baris yang digunakan sebagai judul tabel.
  • col_index_num adalah nomor kolom pada range tabel. Jika Anda isi dengan angka 2, maka akan dilakukan pencarian data pada kolom 2.
  • range_lookup merupakan argumen opsional sehingga dapat diisi ataupun tidak. Jika Anda menginginkan pencarian data dilakukan secara tepat, isikan argumen dengan nilai FALSE atau 0. Jika argumen tidak diisi atau diisi dengan nilai TRUE 1, maka akan dilakukan pencarian data terdekat bila data yang tepat tidak ada. Jika Anda mengisi argumen dengan nilai TRUE, maka data pada kolom pertama harus diurutkan secara ascending. Jika fungsi VLOOKUP tidak berhasil menemukan data dan Anda mengisi argumen range_lookup dengan nilai TRUE, maka yang ditampilkan nilai yang paling mendekati di bawah kata kunci. Jika VLOOKUP tidak berhasil menemukan data dan Anda mengisi argumen range_lookup dengan nilai FALSE, maka yang ditampilkan adalah nilai error #N/A!.

Gambar Penerapan fungsi VLOOKUP.

Tuesday, May 17, 2011

Belajar Excel 2007,Form Kotak Dialog untuk Format Control

1. Menambahkan Kontrol
Setelah tab Developer ditampilkan, Anda dapat menambahkan kontrol
melalui tombol Insert yang terdapat dalam group Controls.
  1. Klik tombol Insert yang terdapat dalam tab Developer group Controls.Muncul tampilan seperti terlihat pada Gambar.
  2. Pilih salah satu kontrol yang akan ditambahkan, misalnya klik Combo Box (Form Control). Untuk menambahkan kontrol, klik mouse padabidang worksheet. Perhatikan Gambar.
  3. Jika Anda menambahkan kontrol Button, muncul kotak dialog Assign Macro. Kotak dialog tersebut digunakan untuk mengaitkan kontrol Button dengan Macro. Perhatikan Gambar
  4. Anda dapat menambahkan Macro pada Button dengan langkahlangkah
    sebagai berikut:
    • Ketikkan nama Macro pada kotak isian Macro name:
    • Untuk menambahkan Macro secara manual melalui Visual Basic Editor klik tombol New. Muncul jendela Visual Basic Editor. Ketikkan kode Macro yang Anda inginkan.
    • Untuk menambahkan Macro dengan cara merekam Macro klik tombol Record… Muncul kotak dialog Record Macro.
    • Ketikkan nama Macro pada kotak isian Macro name: Anda dapat membuat shorcut key untuk menjalankan Macro melalui pengaturan pada kotak isian Shorcut key: Pilih lokasi penyimpanan Macro pada kotak pilihan Store macro in: Ketikkan deskripsi tentang Macro pada kotak isian Description:
    • Setelah Anda menekan tombol OK maka setiap langkah yang terjadi akan terekam dan akan dibuat kode Macro-nya.
    • Apabila perekaman Macro dianggap selesai, klik tombol Stop Recording yang terdapat dalam tab Developer.
2. Mengubah Ukuran dan Posisi Kontrol
Saat pertama kali dibuat, ukuran dan posisi kontrol mungkin tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Untuk mengubah ukuran dan posisi kontrol lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Tekan dan tahan tombol Ctrl pada keyboard kemudian pilih kontrol yang akan diubah ukurannya. Arahkan pointer pada titik yang terdapat di bagian tengah garis kontrol. Klik dan tahan mouse pada titik tersebut. Setelah itu, tarik titik ke bagian dalam untuk memperkecil ukuran kontrol atau tarik ke bagian luar untuk memperbesar ukuran kontrol.
  2. Untuk mengubah posisi kontrol, klik dan tahan mouse pada bidang
    kontrol kemudian tarik pada posisi yang diinginkan. Agar posisi sejajar,tekan dan tahan tombol Shift pada saat memindahkan kontrol. Jika posisi sudah sesuai, lepaskan tombol mouse

3. Menyalin Kontrol
Untuk menambahkan banyak kontrol yang sama, Anda dapat melakukannya secara cepat dengan cara menyalin kontrol. Teknik menyalin kontrol dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik copy paste dan teknik drag and drop.
  1. Untuk menyalin kontrol dengan teknik copy paste tekan dan tahan tombol Ctrl kemudian pilih kontrol yang akan disalin menggunakan mouse.
  2. Tekan kombinasi tombol CTrl+C atau klik tombol Copy yang terdapat
    dalam tab Home group Clipboard.
  3. Tempatkan pointer pada sel yang akan digunakan untuk menampung
    kontrol hasil salinan. Setelah itu, tekan kombinasi tombol CTrl+V atau klik tombol Paste yang terdapat dalam tab Home group Clipboard.
  4. Untuk menyalin kontrol dengan teknik drag and drop tekan dan tahan tombol Ctrl pada keyboard. Klik dan tahan tombol kiri mouse kemudian tarik mouse pada posisi yang diinginkan. Saat menyalin kontrol, pointer mouse akan menampilkan tanda plus (+). Jika posisi kontrol sudah sesuai, lepaskan tombol mouse dan tombol Ctrl secara
    bersamaan.

4. Mengubah Teks Kontro
l
Beberapa kontrol menyediakan teks agar lebih informatif. Secara default teks yang ditampilkan dalam kontrol menyesuaikan nama kontrol diikuti nomor urut pembuatan kontrol. Jika teks tersebut kurang informatif, Anda dapat mengubahnya sesuai kebutuhan.
  1. Klik kanan kontrol yang teksnya akan diubah kemudian pilih menu EditText.
  2. Ketikkan teks yang Anda inginkan. Jika sudah selesai, klik mouse di luar bidang kontrol.

5. Menghapus Kontrol

Kontrol yang sudah tidak digunakan sebaiknya Anda hapus agar tidak
membingungkan pengguna.
  1. Tekan dan tahan tombol Ctrl kemudian pilih kontrol yang akan dihapus menggunakan mouse. Untuk menghapus kontrol tekan tombol Delete pada keyboard.
  2. Anda juga dapat menghapus kontrol melalui menu klik kanan. Klik
    kanan kontrol yang akan dihapus kemudian pilih menu Cut

6. Kotak Dialog Format Control tab Font

Kotak dialog Format Control merupakan kotak dialog untuk melakukan pengaturan berbagai hal yang berkaitan dengan kontrol. Tab Font dalam kotak dialog Format Control digunakan untuk melakukan pengaturan font kontrol. Kotak dialog Format Control tab Font hanya ditampilkan untuk kontrol Button.
  1. Klik kanan Button kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Font. Melalui tab Font, Anda dapat melakukan pengaturan
    jenis font, style font, ukuran font, garis bawah font, warna font atau efek font.

7. Kotak Dialog Format Control tab Alignment

Kotak dialog Format Control tab Alignment digunakan untuk melakukan pengaturan perataan font pada kontrol. Tab Alignment dalam kotak dialog Format Control hanya ditampilkan untuk kontrol Button.
  1. Klik kanan Button kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control
  2. Pilih tab Alignment. Melalui tab Alignment, Anda dapat melakukan
    pengaturan perataan font secara vertikal, perataan font secara
    horisontal serta orientasi font pada kontrol.

8. Kotak Dialog Format Control tab Color and Lines

Kotak dialog Format Control tab Color and Lines digunakan untuk melakukan pengaturan warna pada bidang dan garis tepi bidang kontrol. Tab Color and Lines dalam kotak dialog Format Control hanya ditampilkan untuk kontrol Check Box dan Option Button.
  1. Klik kanan Check Box atau Option Button kemudian pilih menu Forma Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Color and Lines. Anda dapat melakukan pengaturan warna
    bidang kontrol melalui kotak pilihan Color: pada opsi Fill. Pengaturan warna garis tepi bidang kontrol dilakukan melalui kotak pilihan Color pada opsi Line.

9. Kotak Dialog Format Control tab Size

Kotak dialog Format Control tab Size digunakan untuk melakukan pengaturan ukuran kontrol. Tab Size dalam kotak dialog Format Control ditampilkan untuk seluruh kontrol.
  1. Klik kanan kontrol kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Size. Pengaturan ukuran kontrol dilakukan dengan langkahlangkah berikut:
    • Ketikkan tinggi kontrol yang Anda inginkan pada kotak isian Height: dalam pilihan Size and rotate. Anda juga dapat menentukan tinggi kontrol berdasarkan persentase ukuran kontrol saat diubah melalui kotak isian Height: yang terdapat dalam pilihan Scale.
    • Untuk menentukan lebar kontrol, ketikkan lebar kontrol pada kotak isian Width: yang terdapat dalam pilihan Size and rotate. Anda juga dapat menentukan lebar kontrol berdasarkan persentase lebar kontrol saat diubah melalui kotak isian Width: dalam pilihan Scale.
    • Agar perubahan ukuran kontrol selalu proporsional, beri tanda contreng (v) pada pilihan Lock aspect ratio. Setelah Anda melakukan pengaturan tersebut, Anda selanjutnya hanya tinggal mengubah tinggi atau lebarnya saja. Jika Anda mengubah tinggi, lebarnya akan menyesuaikan dengan ukuran yang proporsional.


10. Kotak Dialog Format Control tab Protection

Kotak dialog Format Control tab Protection digunakan untuk melakukan pengaturan apakah kontrol dapat dimodifikasi atau tidak. Pengaturan hanya berlaku apabila worksheet dalam keadaan terproteksi. Tab Protection dalam kotak dialog Format Control ditampilkan untuk seluruh kontrol.
  1. Klik kanan kontrol kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Protection. Pengaturan proteksi kontrol dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
    • Beri tanda contreng (v) pada pilihan Locked agar kontrol tidak dapat dimodifikasi pengguna saat worksheet dalam keadaan terproteksi.
    • Khusus untuk Form Control yang mempunyai teks, misalnya Check Box, Anda dapat memproteksi teks tersebut agar tidak dapat dimodifikasi. Beri tanda contreng (v) pada pilihan Lock text agar teks yang terdapat dalam kontrol tidak dapat dimodifikasi pengguna saat worksheet dalam keadaan terproteksi.


11. Kotak Dialog Format Control tab Properties

Kotak dialog Format Control tab Properties digunakan untuk melakukan pengaturan apakah kontrol akan ikut menyesuaikan jika ada perubahan range yang ditempati. Tab Properties dalam kotak dialog Format Control ditampilkan untuk seluruh kontrol.
  1. Klik kanan kontrol kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Properties. Anda dapat memilih beberapa opsi yang disediakan sebagai berikut:
    • Opsi Move and size with cells digunakan untuk mengatur agar kontrol ikut berpindah dan berubah ukurannya menyesuiakan perubahan range yang ditempati.
    • Opsi Move but don’t size with cells digunakan untuk mengatur agar kontrol ikut berpindah menyesuiakan perubahan range yang ditempati, namun ukurannya tidak berubah.
    • Opsi Don’t move or size with cells digunakan untuk mengatur agar kontrol tidak ikut berpindah dan tidak berubah ukurannya ketika ada perubahan range yang ditempati.
    • Untuk mengatur agar kontrol tidak ikut tercetak, hilangkan tanda contreng (v) pada pilihan Print object.

12. Kotak Dialog Format Control tab Web

Kotak dialog Format Control tab Web digunakan untuk menambahkan teks alternatif pada web browser. Teks alternatif berfungsi untuk membantu mesin pencari menemukan kontrol yang disimpan secara online di internet. Tab Web dalam kotak dialog Format Control ditampilkan untuk seluruh kontrol.
  1. Klik kanan kontrol kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Web. Ketikkan teks alternatif yang Anda inginkan pada kotakisian yang tersedia.


13. Kotak Dialog Format Control tab Margins

Kotak dialog Format Control tab Margins digunakan untuk melakukan pengaturan jarak teks dengan garis bidang kontrol. Tab Margins dalam kotak dialog Format Control hanya ditampilkan untuk kontrol Button.
  1. Klik kanan Button kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control
  2. Pilih tab Margins. Hilangkan tanda contreng (v) pada pilihan Automatic, kemudian lakukan pengaturan jarak teks dengan garis bidang kontrol Button.


14. Kotak Dialog Format Control tab Control

Kotak dialog Format Control tab Control digunakan untuk mengatur nilaiyang dimasukkan atau nilai yang dihasilkan kontrol. Melalui tab Control,Anda juga dapat mengatur tampilan 3 dimensi kontrol. Tab Control dalamkotak dialog Format Control ditampilkan untuk seluruh kontrol, kecualiButton.

1.Combo Box Contoh penggunaan kontrol Combo Box.
  1. Klik kanan Combo Box kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Control. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengaturan pada kontrol Combo Box:
  • Kotak isian Input range: diisi range yang nilainya akan dimasukkan ke dalam Combo Box. Range yang digunakan harus dalam posisi vertikal dari atas ke bawah, misalnya A3:A14 bukan A3:L3. Alamat range yang akan digunakan dapat diketikkan secara langsung atau dapat juga dipilih dengan cara klik tombol yang terdapat di sebelah kanan kotak isian Input range: Muncul collapse dialog Format Control.
  • Blok range yang akan dimasukkan ke dalam Combo Box. Range yang diblok ditandai adanya garis putus-putus. Jika sudah, klik tombol .
  • Kotak isian Cell link: diisi sel yang akan digunakan untuk menampung nilai berdasarkan pilihan Combo Box. Nilai yang dihasilkan Combo Box ditampilkan dalam bentuk angka antara 1 sampai jumlah sel pada range yang digunakan dalam Combo Box.
  • Kotak isian Drop down lines: diisi jumlah pilihan yang ditampilkan dalam Combo Box.
  • Pilihan 3-D shading digunakan untuk mengatur tampilan Combo Box. Beri tanda contreng (v) pada pilihan 3-D shading untuk menampilkan Combo Box dengan tampilan 3 dimensi.
Pengaturan kontrol Combo Box.

2. Check Box
  1. Klik kanan Check Box kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Control. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengaturanpada kontrol Check Box:
  • Pada opsi Value Anda dapat memilih 3 opsi yang disediakan. Opsi Unchecked merupakan pilihan untuk menampilkan Check Box secara default dalam keadaan tidak terpilih atau tidak tercontreng (v). Opsi Checked merupakan pilihan untuk menampilkan Check Box secara default dalam keadaan terpilih atau tercontreng (v). Opsi Mixed merupakan pilihan untuk menampilkan Check Box secara default dalam keadaan tidak mempunyai nilai.
  • Kotak isian Cell link: diisi sel untuk menampung nilai berdasarkan pilihan Check Box. Sel akan menampilkan nilai TRUE jika Check Box dalam keadaan tercontreng (v) dan menampilkan nilai FALSE jika Check Box dalam keadaan tidak tercontreng (v). Jika Check Box dalam pilihan Mixed, maka sel akan menampilkan nilai #N/A.
  • Pilihan 3-D shading digunakan untuk mengatur tampilan Check Box. Beri tanda contreng (v) pada pilihan 3-D shading untuk menampilkan Check Box dengan tampilan 3 dimensi.



3. List Box
  1. 1. Klik kanan List Box kemudian pilih menu Format Control… Munculkotak dialog Format Control.Gambar 1.25 Pengaturan kontrol List Box.
  2. Pilih tab Control. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengaturan pada kontrol List Box:
  • Kotak isian Input range: diisi range yang nilainya akan dimasukkan ke dalam List Box. Sama halnya dengan Combo Box, range yangdigunakan juga harus dalam posisi vertikal dari atas ke bawah.
  • Kotak isian Cell link: diisi sel untuk menampung nilai berdasarkan pilihan List Box. Nilai yang dihasilkan List Box ditampilkan dalam bentuk angka antara 1 sampai jumlah sel pada range yang digunakan dalam Combo Box.
  • Pada opsi Selection type Anda dapat memilih 3 opsi yang disediakan. Opsi Single merupakan pilihan agar pengguna hanya dapat memilih satu pilihan dalam daftar List Box. Opsi Multi merupakan pilihan agar pengguna dapat memilih lebih dari satu pilihan dalam daftar List Box. Untuk memilih atau membatalkan beberapa pilihan, klik pilihan yang ada dalam daftar. Opsi Extend merupakan pilihan agar pengguna dapat memilih lebih dari satu pilihan dalam daftar List Box. Untuk memilih atau membatalkan beberapa pilihan, tekan dan tahan tombol Ctrl kemudian klik pilihan yang ada dalam daftar.
  • Pilihan 3-D shading digunakan untuk mengatur tampilan List Box. Beri tanda contreng (v) pada pilihan 3-D shading untuk menampilkan List Box dengan tampilan 3 dimensi.

4. Spin Button

  1. Klik kanan Spin Button kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Control. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengaturanpada kontrol Spin Button:
  • Kotak isian Current value: diisi nilai default Spin Button.
  • Kotak isian Minimum value: diisi nilai minimal Spin Button.
  • Kotak isian Maximum value: diisi nilai maksimal Spin Button.
  • Kotak isian Incremental change: diisi perubahan nilai jika Spin Button di-klik.
  • Kotak isian Cell link: diisi sel untuk menampilkan nilai Spin Button.
  • Pilihan 3-D shading digunakan untuk mengatur tampilan Spin Button. Beri tanda contreng (v) pada pilihan 3-D shading untuk menampilkan Spin Button dengan tampilan 3 dimensi.

5. Option Button
  1. Klik kanan Option Button kemudian pilih menu Format Control…Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Control. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengaturanpada kontrol Option Button:
  • Pada opsi Value Anda dapat memilih 2 opsi yang disediakan. OpsiUnchecked merupakan pilihan untuk mengatur agar Option Button dalam keadaan tidak terpilih. Opsi Checked merupakan pilihan untuk mengatur agar Option Button dalam keadaan terpilih. Dalam worksheet atau Group Box yang sama, Anda hanya dapat memilih satu Option Button.
  • Kotak isian Cell link: diisi sel untuk menampung nilai berdasarkan pilihan Option Button. Nilai Option Button ditentukan berdasarkan urutan pembuatan. Option Button yang dibuat pertama akan bernilai 1, sedangkan yang dibuat kedua akan bernilai 2. Demikian seterusnya aturan pemberian nilai Option Button yang dibuat selanjutnya.
  • Pilihan 3-D shading digunakan untuk mengatur tampilan Option Button. Beri tanda contreng (v) pada pilihan 3-D shading untuk menampilkan Option Button dengan tampilan 3 dimensi.

6. Scroll Bar
  1. Klik kanan Scroll Bar kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Control. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pengaturan pada kontrol Scroll Bar:
  • Kotak isian Current value: diisi nilai default Scroll Bar.
  • Kotak isian Minimum value: diisi nilai minimal Scroll Bar.
  • Kotak isian Maximum value: diisi nilai maksimal Scroll Bar.
  • Kotak isian Incremental change: diisi nilai perubahan jika Scroll Bar di-klik.
  • Kotak isian Page change: diisi nilai perubahan jika bagian Scroll Bar di-klik.
  • Kotak isian Cell link: diisi sel untuk menampilkan nilai Scroll Bar.
  • Pilihan 3-D shading digunakan untuk mengatur tampilan Scroll Bar. Beri tanda contreng (v) pada pilihan 3-D shading untuk menampilkan Scroll Bar dengan tampilan 3 dimensi.

7. Group Box
  1. Klik kanan Group Box kemudian pilih menu Format Control… Muncul kotak dialog Format Control.
  2. Pilih tab Control. Pilihan 3-D shading digunakan untuk mengatur tampilan Group Box. Beri tanda contreng (v) pada pilihan 3-D shading untuk menampilkan Group Box dengan tampilan 3 dimensi.


Friday, May 6, 2011

Belajar Excel 2007, Form Control


Form Control merupakan sekumpulan kontrol yang dapat Anda gunakan untuk menambah interaktivitas worksheet. Fitur Form Control sudah tersedia mulai Excel versi 5.0. Kontrol yang termasuk dalam Form Control adalah Button, Combo Box, Check Box, Spin Button, List Box, Option Button, Group Box, Label, Scroll Bar, Text Field, ComboList dan Combo Drop,Down Edit.

Untuk kali ini tidak membahas kontrol Text Field, Combo List dan Combo Drop – Down – Edit karena kontrol tersebut hanya dapat digunakan untuk worksheet MS Excel 5.0 Dialog, dan juga tidak membahas penggunaan kontrol Label karena kontrol tersebut hanya berfungsi untuk menampilkan teks.

Berikut daftar fungsi kontrol yang terdapat dalam Form Controls Kontrol Fungsi,
  • Button : Untuk menjalankan Macro yang dibuat dengan cara merekam Macro atau dengan menuliskan kode Macro secara manual.
  • Combo Box : Untuk menampilkan daftar pilihan yang dikelompokkan dalam sebuah kotak pilhan.
  • Check Box : Untuk menampilkan beberapa pilihan yang dapat dipilih lebih dari satu.
  • Spin Button :Untuk menunjukkan nilai yang berurutan dengan range yang konsisten.
  • List Box : Untuk menampilkan pilihan yang dikelompokkan dalam sebuah daftar pilihan yang dapat digeser secara vertikal.
  • Option Button :Untuk menampilkan beberapa pilihan yang hanya dapat dipilih salah satu dalam worksheet atau Group Box.
  • Group Box : Untuk mengelompokkan kontrol, terutama kontrol yang mempunyai fungsi sama.
  • Label : Untuk membuat teks berupa informasi singkat kepada pengguna.
  • Scroll Bar :Untuk melakukan pemasukkan data secara analog, yaitu dengan melakukan penggeseran pada bidang Scroll Bar ataupun penekanan pada tombol (atas,bawah, kiri atau kanan).

Penggunaan Form Control relatif mudah karena hampir seluruh kontrol dapat langsung digunakan tanpa memerlukan kode pemrograman Macro. Kontrol yang membutuhkan kode pemrograman Macro hanya Button. Untuk menggunakan Form Control, Anda harus menampilkan tab Developer dalam Ribbon terlebih dahulu.
  1. 1. Klik Office Button kemudian tekan tombol Excel Options. Muncul kotak odialog Excel Options. Gb,tab Developer
  2. Pilih opsi Popular. Beri tanda contreng (v) pada pilihan Show
    Developer tab in the Ribbon kemudian klik tombol OK. Gb,Tab Developer dalam Ribbon.







Gambar 1.2 Tab Developer dalam Ribbon.

Thursday, May 5, 2011

SEALs, Prajurit dan Idola Hollywood


BAGI penggemar film-film aksi Hollywood, nama Navy SEALs (singkatan dari sea, air, and land/laut, udara, darat) sudah tak asing lagi. Ketangguhan dan kehebatan pasukan khusus Angkatan Laut AS ini sudah beberapa kali ditampilkan dalam film, misalnya Navy SEALs (1990) yang dibintangi Charlie Sheen, The Rock (1996) yang menampilkan Sean Connery dan Nicolas Cage, serta G.I. Jane (1997) dengan bintang Demi Moore.

Pasukan khusus ini mulai dikenal luas sejak keterlibatan mereka dalam Perang Vietnam, perang besar pertama yang mendapat liputan masif televisi. Dalam perang itu, prajurit-prajurit SEALs dikabarkan mampu bertarung satu lawan satu dengan tentara Vietcong dan terlibat dalam operasi-operasi rahasia bersama CIA.

Namun, bagi para mantan anggota Navy SEALs, citra yang ditampilkan Hollywood dan dunia budaya pop itu jauh dari kenyataan. ”Orang-orang yang ingin jadi Rambo biasanya justru tidak lulus pelatihan SEALs. Jika Anda tidak bisa menjadi anggota tim yang baik, sekaligus bisa berfungsi secara mandiri, biasanya tak akan tahan lama dalam latihan SEALs,” tutur Brandon Tyler Webb, mantan penembak jitu SEALs.

Di dalam Navy SEALs, terdapat kesatuan yang lebih elite bernama Naval Special Warfare Development Group (sering disingkat DevGru) atau lebih populer dengan sebutan SEALs Team Six (ST6).

Kesatuan elite
DevGru atau ST6 merupakan satu dari dua pasukan elite AS yang berisi prajurit-prajurit pilihan dan berkemampuan khusus untuk menjalankan operasi-operasi militer rahasia. Tandingan DevGru adalah pasukan elite 1st Special Forces Operational Detachment-Delta atau disingkat Delta Force dari Angkatan Darat AS.

Media-media utama di AS menyebut penyerbuan rumah Osama bin Laden yang menewaskan pemimpin Al Qaeda itu di Abbottabad, Pakistan, Senin lalu, dilaksanakan oleh tim ST6 ini. Meski demikian, konfirmasi langsung dari para prajurit yang terlibat dalam operasi tersebut mungkin tak akan pernah terjadi karena kerahasiaan menjadi hal yang paling dijunjung tinggi dalam kesatuan elite itu. ”Menjadi profesional yang diam. Tak ada tempat buat para pembual dan orang banyak omong di SEALs,” tutur Chris Heben, mantan anggota SEALs selama 10 tahun.

Bahkan, para mantan anggota SEALs yang diwawancara CNN menjadi sangat berhati-hati saat membicarakan DevGru atau ST6. Mereka hanya mengatakan, seorang prajurit dipilih oleh atasannya untuk masuk ke dalam unit khusus karena memiliki spesialisasi kemampuan tertentu. Akan tetapi, mereka juga harus mampu mengerjakan tugas anggota tim yang lain apabila anggota tim yang bersangkutan terluka atau tewas dalam pertempuran. ”Mereka harus menjadi lebih dari sekadar prajurit terampil,” kata Webb.

Mantan anggota SEALs lainnya, Don Shipley dari Virginia, menambahkan, seluruh kualitas terbaik harus dimiliki anggota ST6. ”Mereka orang-orang terbaik yang dimiliki Amerika. Mereka memiliki penglihatan yang berbeda dengan orang biasa, inteligensi di atas rata-rata, serta secara genetis memiliki kualitas untuk menahan berbagai macam cobaan dan hukuman. Mereka ditempa dengan sangat keras,” tutur Shipley. Seperti namanya, mereka harus mampu menjalankan segala jenis misi di laut, darat, dan udara, mulai dari misi tempur, antiteror, dan pembebasan sandera. Meski demikian, sesuai latar belakang mereka sebagai bagian dari Angkatan Laut, spesialisasi mereka adalah misi-misi di wilayah perairan.

Latihan berat
Sebelum diterima menjadi anggota SEALs, seorang calon prajurit harus menjalani latihan yang sangat berat. Gambaran beratnya latihan ini bisa ditonton dalam film G.I. Jane meski sekali lagi, pasti masih jauh dari kenyataan sesungguhnya.

Menurut Stew Smith, mantan anggota SEALs dari Maryland, latihan dasar dan paling berat adalah latihan basic underwater demolition (Buds), yang dilakukan pada masa enam bulan pertama latihan. Salah satu bagian dari latihan ini menuntut aktivitas seorang calon prajurit selama 120 jam nonstop tanpa tidur, yang meliputi berenang, lari maraton, latihan halang rintang, menyelam, hingga melakukan navigasi.

Selama lima hari, yang dijuluki Minggu Neraka, setiap peserta dibiarkan selalu dalam keadaan dingin, basah, lapar, dan tidak tidur. Begitu beratnya latihan ini, hanya segelintir peserta yang bisa lulus. Rata-rata 85-90 persen peserta latihan tidak akan lulus.

Menurut Smith, latihan Buds yang sedang berlangsung saat ini tinggal diikuti 190 orang dari 245 peserta awal. Padahal, latihan baru berjalan tiga minggu. Setelah lulus Buds, seseorang resmi diterima sebagai anggota Navy SEALs dan ditugaskan dalam satu tim. Namun, masih butuh latihan lain selama 12 bulan dengan anggota tim tersebut sebelum mendapat penugasan.

Sejarah SEALs berawal dari beberapa kesatuan khusus dalam Perang Dunia II, seperti Naval Combat Demolition Unit, yang terlibat dalam invasi menyerang pasukan Nazi di Afrika Utara pada 1942. Saat merencanakan invasi terhadap Jepang, militer AS juga menyadari perlunya satuan khusus beranggotakan prajurit istimewa ini.

Sumber : BBC.CO.UK/CNN.COM/DHF

Wednesday, May 4, 2011

Stop Smoke....!!!


Sebuah penelitian menunjukkan, anak-anak yang terkena dampak asap rokok akan lebih mungkin menderita tekanan darah tinggi. "Anak-anak yang tergolong perokok pasif, khususnya laki-laki, akan lebih rentan terkena tekanan darah tinggi dibandingkan dengan anak peerempuan," ujar peneliti dalam sebuah studi yang dilansir dari Daily Mail.

Dalam studi pertaman, para peneliti menemukan bahwa anak laki-laki yang menghirup asap rokok pasif di rumah mungkin akan mengalami penikantan tekanan darah tinggi yang signifikan. Namun, pada anak perempuan, merokok pasif tampaknya dikaitkandengan penurunan tekanan darah.

Penelitian yang melibatkan lebih dari 6.400 anak itu menunjukkan, anak laki-laki berusia 8-17 tahun yang terpapar asap tembakau memiliki tyekanan darah yang secara signifikan lebih tinggi dibanding mereka yang tidak menghirup asap rokok. Asap paparan itu terkait dengan tekanan darah sistolik, yang berhubungan dengan lonjakan darah setiap kali jantung berkontraksi.

Peneliti AS Dr Jill Baumgartner, dari University of Minnesota, mengatakan, penemuan ini mendukung beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa sesuatu tentang jenis kelamin perempuan dapat memberikan perlindungan dari perubahan vaskular berbahaya karena terpapar perokok pasif.

Sedangkan tekanan darah anak-anak yang hidup dengan perokok meningkat sebesar 1,6 milimeter merkuri dalam anak laki-laki, tetapi diturunkan dengan 1,8 milimeter pada anak perempuan. "Sementara peningkatan tekanan darah diamati di antara anak laki-laki dalam penelitian kita tidak mungkin secara klinis bermakna bagi anak individu, mereka memiliki implikasi besar untuk populasi," kata Dr Baumgartner.

Dr. Baumgartner menambahkan, hubungan antara paparan asap kedua tangan dan tekanan darah yang diamati dalam studi kami memberikan insentif lebih lanjut bagi pemerintah untuk mendukung larangan merokok dan undang-undang lain yang melindungi anak-anak dari perokok pasif.

Sementara itu, temuan yang dipaparkan pada pertemuan tahunan Pediatric Academic Societies di Denver, Colorado, AS menyebutkan, para peneliti menganalisis data dari empat survei kesehatan yang dilakukan antara 1999 dan 2006 oleh Pusat Pengendalian Penyakit AS dan Pencegahan. [mor]

sumber : INILAH.COM, Jakarta
 

Image Widget

Free Dog Run Cursors at 
www.totallyfreecursors.com
 
Blogger Templates