Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Wednesday, December 29, 2010

Email untuk hidup bersama


DariHasil survei SRI (Survey Research Indonesia) membuktikan bahwa 54 % pemakai Internet di Indonesia biasa menggu-nakan E-mail sebagai media efektif untuk berkirim pesan. Penggunaan E-mail nampaknya menjadi suatu fenomena tersendiri sejak Internet diperkenalkan. Di AS, sekitar tahun 1996 saja jumlah rata-rata pesan e-mail yang dikirimkan dan diterima oleh seseorang bertambah pesat dari 20 email perhari menjadi 40 email perhari. Bagaimana Anda dapat menggunakan E-mail ini secara efektif? Apapun fungsi email itu, apakah cuma untuk menanggapi pesan-pesan internal di perusahaan, atau mengirimkan email balasan ke milis yang Anda ikuti, terdapat kaidah-kaidah tertentu yang harus Anda ikuti untuk dapat berkomunikasi online secara efektif . Ingat, Anda membayar waktu on-line Anda. Paling tidak, ada empat hal yang harus diperhatikan untuk berkomunikasi dengan efektif melalui e-mail.

Isi E-mail: Hangat dan Hidup

Berbeda dengan pengiriman surat melalui kertas, email lebih cenderung santai , hangat dan hidup dengan kata lain isi email Anda layaknya seperti Anda bercakap-cakap dengan lawan bicara Anda. Artinya, Anda bisa lebih informal seperti laiknya berdiskusi virtual. Dalam isi email Anda tidak lagi dibatasi oleh embel-embel posisi dan derajat. Komunikasi via email pun lebih cenderung bersifat interaktif - mempertukar-kan gagasan bukan cuma sekedar menyampaikan gagasan. Kendati demikian, email tidak bisa langsung melihat ekspresi dan nada lawan bicara kita untuk mengekspresikan sesuatu. Nah untuk mewakili ekspresi/emosi penulis email inilah digunakan simbol-simbol huruf yang disebut emotikon. Misalnya ekspresi senang diwakili oleh simbol :-). Sedih :-(, dan beberapa simbol lainnya.

Cepat , Singkat dan Reaktif

Untuk berkomunikasi dengan efektif, Anda harus cepat dan aktif dalam menanggapi email yang masuk. Salah satu keunggulan email kalau dibandingkan dengan surat menyurat biasa adalah responnya yang dapat segera dikirim. Baca-Tanggapi dan Kirim. Gunakan menu reply pada aplikasi e-mail Anda untuk menanggapi email yang masuk. Jadikanlah menjawab dengan segera menjadi suatu aturan main bagi Anda dalam berkomunikasi dengan e-mail. Jika Anda belum punya cukup waktu untuk membalas pada saat membaca email masuk, Anda pun masih dapat segera merespon dengan singkat ke pengirim email dengan pesan singkat bahwa saat ini Anda belum dapat menanggapi dengan segera. Beberapa penyingkatan kata juga dapat lebih mempercepat pengetikkan isi email seperti BTW "by the way", ASAP "as soon as possible", dll.

Ceria

Keceriaan isi email sangat membantu untuk menghangatkan suasana berkomunikasi on-line, kendatipun Anda belum mengenal si pengirim email. Ada beberapa cara untuk me-lakukan hal ini. Terutama gunakan bahasa yang santai dan ceria sehingga isi email anda lebih hangat. Berikan sentuhan humor yang cerdas. Namun hindari humor atau sindiran yang bersifat SARA atau dapat menyinggung pribadi seseorang. Banyak sekali email-email di milis yang tidak mempunyai tatakrama dan biasanya menggunakan nama samaran dengan melalui alamat email gratisan di Internet seperti Hotmail, Usa.Net, dll. Jika ingin menekankan pada suatu kalimat atau kata tertentu yang menurut Anda penting gunakan huruf besar. Tanda Italic atau Bold tidak dapat digunakan di dalam isi e-mail, karena for-mat teks e-mail menggunakan standard teks ASCII.

Ringkas

Biasakan utuk mengirimkan pesan email yang ringkas, namun kaya dengan isi dan efektif. E-mail merupakan medium yang cepat dan penerima pesan tidak menyukai pesan-pesan yang panjang dan bertele-tele (INGAT: ANDA DAN REKAN ANDA MEMBAYAR PULSA ON-LINE). Patokan yang umum panjang isi e-mail sekitar 24 baris. Atau paling tidak cukup terbaca dengan tampilan satu layar, tanpa scrolling. Gunakan juga kalimat dan paragraf yang pendek. Beberapa perusahaan, saat ini sudah menerima pengiriman aplikasi lamaran kerja lewat E-mail. Informasi penting seperti CV, riwayat hidup dll. kalau mungkin sertakan sebagai attach file dalam format yang disarankan. Buatlah konsep lamaran atau surat Anda pada saat off-line dan periksalah dengan teliti sebelum dikirimkan lewat email.

Pada saat membalas email dengan menu reply, hapuslah isi email lawan bicara Anda. Atau bila ingin menanggapi suatu pertanyaan, tinggalkan bagian yang ditanyakan tersebut pada email balasan Anda. Sebaris atau dua baris kalimat yang ditanyakan oleh penulis email perlu juga disertakan dalam email balasan Anda untuk mengingatkan.

sumber :KLIK, Tabloid Internet Indonesia, r1. 1/8/1998


Tuesday, December 7, 2010

Bahasa Indonesia Vs Bahasa Malaysia


Ini mungkin dapat membantu anda (sedikit kamus) dalam perjalanan ke negeri jiran


INDONESIA:Rumah sakit bersalin

MALAYSIA: Hospital korban lelaki


INDONESIA : Kementerian Hukum dan

HAMMALAYSIA : Kementerian Tuduh Menuduh


INDONESIA : Kementerian Agama

MALAYSIA : Kementerian Tak Berdosa


INDONESIA : Angkatan Darat

MALAYSIA : Laskar Hentak-Hentak Bumi


INDONESIA : Angkatan Laut

MALAYSIA : Angkatan Basah Kuyup


INDONESIA : Angkatan Udara

MALAYSIA : Laskar Angin-Angin


INDONESIA : Pasukan bubar jalan !!!

MALAYSIA : Pasukan cerai berai !!!


INDONESIA : Merayap

MALAYSIA : Bersetubuh dengan bumi


INDONESIA : Pesiunan

MALAYSIA : Awak tak berguna


INDONESIA : Veteran

MALAYSIA : Laskar tak berguna


INDONESIA : Menteri kehutanan

MALAYSIA: Menteri semak belukar


INDONESIA : Telepon selular

MALAYSIA: Talipon bimbit


INDONESIA: Toilet

MALAYSIA: Bilik termenung


INDONESIA : Pasukan terjung payung

MA LAYSIA : Aska begayut


INDONESIA: ES Campur

MALAYSIA: ABC(Air Batu Campur)


INDONESIA : Belok kiri, belok kanan

MALINGSIA : Pusing kiri, pusing kanan


INDONESIA : Buldozer

MALINGSIA : Setrika bumi


INDONESIA : Penghapus

MALINGSIA : Pemadam


INDONESIA : Departemen Pertanian

MALAYSIA : Departemen Cucuk Tanam


INDONESIA : Sendok

MALAYSIA : Centong


INDONESIA : Centong

MALAYSIA : Sendok


INDONESIA : 6.30 = Jam setengah tujuh

MALAYSIA : 6.30 = Jam enam setengah


INDONESIA: Gratis ngobrol 30menit

MALINGSIA: Percuma berbual 30minit


INDONESIA: Tidak bisa

MALINGSIA: Tak boleh


INDONESIA: OK lah, gw mo tidur dulu

MALINGSIA: Klarr, aku nak tido


INDONESIA: WC

MALINGSIA: Tandas


INDONESIA : Anak keci

lMALAYSIA : Budak cilik


INDONESIA: Satpam

MALAYSIA: Penunggu Maling


INDONESIA : Mil/per-jam (MPH)

MALAYSIA : Batu-sejam (Bsj)


INDONESIA : Polisi

MALAYSIA : Pak Rela (bukannya polis bro)


INDONESIA: Aduk

MALAYSIA : Kacau


INDONESIA: Di aduk hingga merata

MALAYSIA : Kacaukan tuk datar


INDONESIA: Anak kecil lagi kejar-kejaran

MALAYSIA : Tak boleh kau memburu dia


INDONESIA : 7 putaran

MALAYSIA : 7 pusingan


INDONESIA : Imut-imut

MALAYSIA : Comel benar


INDONESIA : Pejabat negara

MALAYSIA : Kaki tangan negara


INDONESIA :Bertengkar

MALAYSIA:Bertumbuk


INDONESIA : Pemerkosaan

MALAYSIA : Perogolan


INDONESIA : Pencopet

MALAYSIA : Penyeluk Saku


INDONESIA: Joystick

MALAYSIA: Batang gembira


INDONESIA : Tidur siang

MALAYSIA: Petang telentang


INDONESIA: Cuci mobil

MALAYSIA: Cuci kereta


INDONESIA: Lemari es

MALAYSIA: Peti dingin


INDONESIA : Air Hangat

MALINGSIA : Air Suam


INDONESIA : Ikan Teri

MALINGSIA : Ikan Bilis


INDONESIA : Terasi

MALINGSIA : Belacan


INDONESIA : Tahun Lalu

MALINGSIA : Tahun Lepas


INDONESIA : Pengacara

MALAYSIA : Penguam


INDONESIA : Sepatu

MALAYSIA : Kasut


INDONESIA : Ban

MALAYSIA : Tayar (diambil dari cara baca tulisan Tyre dalam english)


INDONESIA : Remote

MALAYSIA : Kawalan jauh


INDONESIA : Kulkas

MALAYSIA : Peti sejuk


INDONESIA : Chatting

MALAYSIA :Bilik berbual


INDONESIA : Selang air

MALAYSIA :Karet


INDONESIA : Rusak

MALAYSIA :Tak sihat


INDONESIA : Rusak

MALAYSIA :Bomba


INDONESIA : Sabuk pengaman di pesawat

MALAYSIA :Tali keledar


INDONESIA : Keliling kota

MALAYSIA : Pusing pusing ke bandar


INDONESIA : Tank

MALAYSIA : Kereta kebal


INDONESIA : Jalan-jalan

MALAYSIA : Makan angin


INDONESIA : Helm

MALAYSIA : Topi Keledar


INDONESIA : Kedatangan

MALAYSIA : Ketibaan


INDONESIA : Bersenang-senang

MALAYSIA : Berseronok


INDONESIA : Penjudi

MALAYSIA : Kaki Judi


INDONESIA : Pemabuk

MALAYSIA : Kaki Botol


INDONESIA : Bioskop

MALAYSIA : Panggung wayang


INDONESIA :Rumah sakit jiwa

MALAYSIA :Gubuk gila


INDONESIA : dokter ahli jiwa

MALAYSIA : Dokter gila


INDONESIA : Narkoba

MALAYSIA : Dadah


INDONESIA : Pintu darurat

MALAYSIA : Pintu kecemasan


INDONESIA : Hantu Pocong

MALAYSIA : Hantu Bungkus

Wednesday, November 24, 2010

Ketika harus memilih



Sebuah dongeng tidak akan menarik jika tidak ada 'bumbu' tentang percintaan. percintaan ini menjadi daya tarik tersendiri ketika seseorang membaca kisahnya dan 'mengena' di hati sang pembaca tersebut. Jika melihat dinamika percintaan sekarang ini, akan kita jumpai hasil atau 'buah-buah' cinta yang diluar nalar.seperti, pacaran. ingin punya pacar tetapi sampai saat ini belum diberikan pasangan, tetapi yang sudah mempunyai pacar justru masih mencari pacar lagi (yang lebih baik tentunya). yang ingin menikah belum diketemukan jodohnya,bahkan yang sudah menikah masih diwarnai perselingkuhan, 'percecokan' bahkan menjurus kekerasan dalam rumah tangga. Yang ingin punya anak belum dikaruniai walau sudah berusaha dengan secara medis sekalipun dan yang sudah mempunya anak, 'malah' belum siap untuk mengurus anak. Sama halnya dengan mereka yang sudah mengambil pilihan hidupnya untuk tidak mengikat percintaan,

Dari kesemuanya itu menjadikan saya pribadi untuk terus berpikir dan merenungi dinamika hidup yang saya alami. karena kelangsungan hidup tidak boleh berhenti sampai dipanggil oleh-Nya pada saatnya nanti. Sebenarnya apa yang telah dipercayakan kepada saya,jauh dan sangat jauh dari yang diharapkan. pilihan ini seperti mengalir begitu saja dan tanpa disadari 3 tahun tlah terlewati. Artinya kesepakana yang kami putuskan tidak mempunyai pemikiran apa yang akan terjadi nanti, dan ternyata sekarang sudah Usai 3 tahun. Adalah usia yang sangat rentang dengan penyakit, disaat balita diusai 3tahun,seperti halnya diimunisasi dan walau imunusasi sudah komplit, masih ada lagi imunisasi yang harus diberikan. artinya, kekebalan dalam tubuh (keluarga) harus dibangun bukan saja dalam diri sendiri (pasangan hidup) namun juga perlu dibangun juga 'kekebalan' dari luar (masyarakat dan sekitarnya) sehinggan makin kokoh kekebalan tersebut.

3 tahun yang lalu, saya mengibaratkan situasi waktu itu dengan hasrat seseorang untuk belanja diswalayan, artinya banyak saya butuhkan saat itu. mulai hal-hal yang kecil sampai urusan pribadi juga. Sebelum belaja, saya buat catatan pembelanjaan yang sesuai saya butuhkan supaya tidak terlalu banyak pilihan. Didalam swalaya kita boleh memilih yang kita inginkan, walaupun sama bentuk dan wujudnya namun akan berbeda harga, warna, bahkan rasanya dan jika cocok kita bayar dikasir lalu kita bawa pulang dan kita nikmati dirumah. Namun, ketika kita mencoba menikmatinya banyak kecacatan yang ada. padahal sudah kita seleksi dengan ketat dari semua yang ada, koq masih ada yang kurang. Mau dikembalikan juga tidak bisa, karena ada peringatan 'barang yang sudah dibeli tidak dpat dikembalikan'. Mau dibuang sayang dengan uang, tenaga, waktu. begitu juga jika ingin mencari lagi, belum tentu sperti yang kita harapkan. Kemudian harus diapakan?

Inilah yang harus disadari bahwa ternyata kebutuhan hidup tidak hanya pada apa yang melekat pada diri kita saat ini yang kita hadapai (= cacatan belanja) namun diluar yang kita hadapi perlu dipersiapkan juga. 1tahun kami menyiapkan untuk 3tahun yang lalu, bukanlah sia-sia belaka, proses pengenalan (seperti persiapan 1tahun sebelumnya) untuk menempatkan diri terhadap pasangan hidup masih berlangsung.

Bulan juli lalu saya bertemu dengan para frater dari jangli,beberapa saya tanya "gimana ter, masih betah?", jawaban mereka beragam. "masih mas..." ada yang menjawab "tentu saja masih..." dan tak diduga menjawab dengan "yo dibetah-betah ke mas...". lain lagi dengan romo yang baru 2tahun di tabhiskan "puji tuhan, masih diberi panggilan imamat".
Dari jawaban mereka ternyata saya gunakan juga dalam situasi seperti ini,
ingat keluarga dirumah.......... masih mas ingat.
saat berdua dengan sang istri... tentu saja masih betah.
tak kunjung pulang ............. yo dibetah-betah ke mas
Ultah perkawinan ............... Puji Tuhan masih diberi panggilan..?
Saya dan anda mungkin mengalaminya, bagaimana dengan pilihan hidup anda?

Friday, October 29, 2010

Surat kepada Keluarga-keluarga Kristiani (Dari Komisi Kerasulan Keluarga KAJ)


Kepada keluarga-keluarga kristiani se-Keuskupan Agung Jakarta

Salam damai dalam kasih Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yosep.

Banyaknya tantangan dalam perkawinan dan hidup berkeluarga memanggil banyak orang untuk membuka mata lebar-lebar kepada semua usaha dan kemungkinan yang dapat memberikan pertolongan kepada pasangan yang sedang berada dalam kesukaran membangun relasi sebagai pasangan. Ada banyak orang maupun kelompok berdasarkan kesanggupannya masing-masing bisa ikut menolong banyak pasangan yang berjuang untuk mempertahkan perkawinan. Dalam banyak kesempatan saya selalu menegaskan, bahwa perkawinan yang bahagia merupakan buah dari usaha bahkan membutuhkan pengorbanan. Perkawinan yang bahagia bukan pertama-tama terletak pada perayaan perkawinan melainkan dalam perjalanan perkawinan itu sendiri. Di dalam perjalanan perkawinan, pasangan menempuh dinamika yang tak selalu berjalan mulus.

Saat-saat tertentu kebersamaan dengan pasangan merupakan hal yang amat dirindukan. Tetapi dapat terjadi pada saat tertentu kehadiran pasangan bisa dirasakan menganggu. Seorang pekerja kantoran yang begitu konsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaannya – yang barangkali karena tuntutan target akan merasa terganggu oleh keinginan pasangan untuk berlibur atau makan bersama. Kenyataan-kenyataan tersebut menggambarkan jatuh-bangunnya usaha dalam membangun perkawinan yang bahagia. Relasi suami-isteri bisa menjadi rusak karena prasangka dan hilangnya harapan terhadap pasangan. Dalam situasi seperti dibutuhkan kehadiran orang lain, pihak ketiga yang bisa menemani pasangan untuk bersama berusaha memulihkan kembali relasi yang terganggu oleh karena prasangka. Kehadiran pihak ketiga tentu tak bermaksud mencari siapa salah dan siapa benar, melainkan untuk menolong dan mendampingi pasangan berusaha bersama-sama menjaga, memelihara, dan akhirnya memberikan makna terhadap perkawinan mereka.

Oleh karena perkawinan yang membutuhkan pendampingan sangat banyak, maka dalam karya mendampingi keluarga-keluarga diibutuhkan keterlibatan banyak orang. Satu di antaranya yang bisa saya sebutkan ialah pentingnya peran saksi perkawinan. Barangkali ada pasangan yang melihat peran saksi perkawinan hanya demi formalitas. Memang, keabsahan sebuah perkawinan menurut ketentuan Gereja, juga ditentukan oleh adanya dua orang saksi (bdk. Kan 1108 KHK 1983). Tetapi secara pastoral keberadaan saksi perkawinan diharapkan ikut mendampingi pasangan yang melangsungkan perkawinan. Dengan demikian saksi perkawinan tidak hanya sekadar memenuhi tuntutan demi formalnya perkawinan, tetapi juga ikut bertanggungjawab dalam menemani pasangan menempuh perjalanan perkawinan. Maka sangat diharapkan, bahwa yang menjadi saksi perkawinan ialah orang yang memang secara pribadi dekat atau kenal dengan pasangan. Peran dan tanggungjawab saksi perkawinan meluas, tidak hanya pada pemenuhan permintaan karena Gereja mewajibkan, melainkan pada keikutsertaan dalam mendampingi dan menemani mereka yang menikah dalam hidup perkawinan. Itu berarti, ada dua peran saksi perkawinan. Pertama, pada saat perayaan perkawinan dilangsungkan. Peran ini bisa saya sebut sebagai peran formal atau peran hukum. Kedua, peran moral. Peran ini saya sebut juga sebagai peran pendampingan.

Terkait dengan peran yang pertama, sekali lagi, keberadaan saksi perkawinan memang sangat diperlukan demi keabsahan perkawinan yang dilangsungkan. Sebab perkawinan yang sah menurut Gereja ialah perkawinan yang dilangsungkan di hadapan pelayan resmi Gereja dengan dua orang saksi. Sedangkan terkait dengan peran yang kedua, keberadaan saksi perkawinan ikut serta dalam mendukung pasangan yang melangsungkan perkawinan. Saksi perkawinan membesarkan hati pada saat pasangan mengalami kesulitan. Dalam hal ini saksi perkawinan ikut membantu pasangan dalam perjalanan perkawinan untuk memaknai perkawinan mereka dalam terang iman.

Sampai jumpa pada edisi mendatang. Salam dalam nama Keluarga Kudus, Yesus, Maria dan Yosep



Rm. Ignas Tari, MSF

Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta 

Friday, October 8, 2010

panggil aku masdodon...


Ini bukan bermaksud untuk menyombongkan diri atau maksud lain, ini justru untuk mengkoreksi dan menyakinkan diri saya sendiri, untuk lebih dekat dan lebih semangat dalam berkarya bersama-Nya.

Pada waktu menghadiri pesta kumpul bocah bulan juli kemarin, memang hal istimeawa buat saya, disamping beberapa tahun tidak bertemu dengan teman-teman seperjuangan, ada yang membuat saya geli, bingung dan menyesal sampai sekarang. Waktu itu, selesai misa dan makan malam, saya melihat-lihat disekeliling ruang alua dan memang banyak orang asing bagi saya, rupanya benar saja dugaan saya ini. Seorang teman yang satu ini, menghampiri saya diaula don bosko sewaktu malam hari.
"maaf mas, dulu alumni seminari ya?" tanyanya.
"oh...salah, bukan. Saya seperti dengan anda penggemar mgr. Pujo dan PS Garamnya" jawab saya.
"mosok sih....dulu angkatan berapa?
"saya ikut di garam th.99 dulu bareng dengan mbak ncis di bongsari, terus di kevikepan dengan mbak sandul sekarang jadi suster"
"gak...diseminarinya?"
"hehehe....saya gak pernah masuk seminari, klo main pernah"
"wahhh...merendah... lha sekarang kerja dimana?
"saya di bandung, percetakan surat kabar"
"lha...masuk disitu klo gak dari seminari susah lho"
"mosok sih...buktinya aku sudak 4th kerja..."
...dan begitulah seterusnya perbincangan kami tidak pernah lepas dari seminaris dan para romonya. saya berharap ini cepat selesai dan menjelang pagi. tetapi teman saya ini masih penasaran dengan saya, sampai saya kembali ke bandung....

Ini bukanlah yang pertama kali, sewaktu menghadiri thabisan mgr. Pujo di sabuga terjadi hal serupa. Setelah berkumpul dengan teman-teman dari semarang dan melewati pos pemeriksaan yang ketat, seseorang dengan jubah putih (saya kira romo paroki setempat) dan memang HT (tampaknya sedang sibuk mengatur umat yang datang) tiba-tiba datang dan menghapiri saya,
"romo, nanti masuk lewat samping ke kiri dan disitu temannya dan romo duduk"
"waduh...maaf, saya mudika dari semarang"
""lho...bukan romo. ya sudah tidak apa-apa"
mungkin orang itu sudah capek atow terlalu sering melihat para romo, sampi-sampai saya juga di panggil romo (tow semua laki-laki di panggilnya romo, jadi ge er saya...)

Di dua tempat ini yang saya anggap sebagai 'event' resmi, ternyata juga terjadi hal-hal seperti ini. Hal lain juga terjadi saat pemakaman eyang kami tercinta di jogjakarta. Setelah upacara pemakaman selesai dan kami akan beranjak pulang, seorang ibu (STW, setengah towo) dengan bersusah payah melewati batu-batu nisan mencoba menghampiri saya,
"waduh romo, nyuwun mengapunten kolo mben mmboten saget ngrawuhi amargi wonten acara engkang...."
"aduh...sekedap bu, ibu madhosi sinten?"
"lha rak panjenengan romo tho?"
"wo... meniko romo nipun, sanes kulo." (mosok pake kaos oblong ikut layat nek dadi romo) kontan saja saudari dan saudara saya tersenyum sambil berlalu melihat kejadian itu.

Terjad juga sewaktu merayakan pesta kaul kekal suster-suster PI (Penyelenggara Illahi, oleh teman-teman diplesetkan menjadi suster-suster 'Penggoda Imam' hehehe.. maaf ya sus...) di bongsari semarang, seorang suster muda tiba-tiba menepuk bahu saya
"romo, apa kabar?", kemudian saya menoleh dan mengkerutkan dahi
"siapa sih.."(dalam hati saya)
"kemaren saya liat romo di greja admodirono"
"saya memang mudika admodirono sus"
romo saya disamping langsung tersenyum lebar sambil berkata "mari kita doakan saja semoga berkat Tuhan mengabulkan doa kita" sambil ke muka saya "ojo lali dadi romo yo..." dan seorang romo yang lain menyematkan pin keluarga kudus dibaju saya
"aduh....aku dithabiskan ki...." dan semua pun tersenyum lebar.

Dan dikeluarga besar, saya sering kali dipanggil romo oleh bulik (adik ibu saya). sewaktu saya sakit dan benar-benar 'terkapar' dirumah selama 1 bulan, bulik saya ini (sambil setengah lari) menghampiri ranjang saya.
"le, neng parokiku ono romo anyar, jan mirip lan persis karo kowe rai ne (wajah), pawakane yo podo kowe, njuk pas ketemu tak critani tentang kowe."romo persis ponakan saya, sekarang lagi sakit"
"o...alah... bulik-bulik orang lagi sakit 'mbok' di pijit saja. malah dicritani kayak gitu"(dalam hati saya)
2bulan kemudian setelah saya dinyatakan sembuh, saya ketemu dengan romo yang dicritakan bulik saya di pertemuan pendamping iman anak (dan ternyata benar.....wakakakak...)

"...Dan terjadilah apa yang diciptankan serupa dengan-Nya..."
 

Image Widget

Free Dog Run Cursors at 
www.totallyfreecursors.com
 
Blogger Templates