Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Saturday, October 27, 2012

Erythropoietin (EPO), Hormon pertumbuhan (GH) dan Kortikosteroid

Lance Armstrong, pembalap sepeda asal Texas Amerika Serikat akhirnya di copot seleruh gelar yang disandangnya, bahkan dikenai sanksi oleh USADA (Badan Anti Doping USA) tidak boleh membalap seumur hidupnya. Hal ini dikarenakan tuduhan menggunakan doping selama ikut turnament. Kuat dugaan USADA, Lance Armstrong menggunakan Testostsrone, Cortisteroid, Erythropoietin  (EPO) dan hormon pertumbuhan, berikut penjelasan tentang zat-zat tersebut.


Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen, Hormon ini berperan penting membangun sosok laki-laki. Testosteron pula yang membentuk jaringan organ reproduksi pria, membangkitkan libido, dan produksi sperma. Testosteron juga membangun dan mempertahankan karakteristik seksual sekunder pria, seperti kepadatan tulang dan otot, serta menumbuhkan rambut di beberapa bagian tubuh (janggut, kumis, rambut ketiak, dan rambut di bagian kemaluan), suara yang lebih berat dibandingkan perempuan, serta mengurangi risiko osteoporosis. Kondisi di mana produksi hormon testosteron dalam tubuh tidak optimal disebut hipogonadisme.

Kortikosteroid adalah nama jenis hormon yang merupakan senyawa regulator seluruh sistem homeostasis tubuh organisme agar dapat bertahan menghadapi perubahan lingkungan dan infeksi. Hormon kortikosteroid terdiri dari 2 sub-jenis yaitu hormon jenis glukokortikoid dan hormon jenis mineralokortikoid. Keduanya memiliki pengaruh yang sangat luas, seperti berpengaruh pada perubahan lintasan metabolisme karbohidrat, protein dan lipid, serta modulasi keseimbangan antara air dan cairan elektrolit tubuh; serta berdampak pada seluruh sistem tubuh seperti sistem kardiovaskular, muskuloskeletal, saraf, kekebalan, dan fetal termasuk mempengaruhi perkembangan dan kematangan paru pada masa janin.
Steroid anabolik, yang juga dikenal sebagai anabolik steroid androgen (SSA) atau bahasa sehari-hari lebih sering disebut “steroid” saja, adalah obat yang meniru efek testosteron dan dihidrotestosteron dalam tubuh. Cara kerjanya dengan cara meningkatkan sintesis protein dalam sel, yang mengakibatkan penumpukan jaringan selular (anabolisme), terutama di otot. Anabolic steroids juga memiliki sifat pengembangan dan pemeliharaan karakteristik maskulin seperti pertumbuhan pita suara, testis, dan rambut tubuh (karakteristik seksual sekunder).

Erythropoietin (EPO) adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh ginjal yang memajukan pembentukan dari sel-sel darah merah oleh sumsum tulang (bone marrow).Juga adalah suatu protein dengan suatu gula yang melekat (suatu glycoprotein). Ia adalah satu dari sejumlah dari glycoproteins yang serupa yang melayani sebagai stimulans-stimulans (perangsang) untuk pertumbuhan dari tipe-tipe spesifik dari sel-sel darah didalam sumsum tulang. Erythropoietin menstimulasi (merangsang) sumsum tulang (bone marrow) untuk menghasilkan lebih banyak sel-sel darah merah. Kenaikan yang berakibat darinya dalam sel-sel merah meningkatkan kapasitas darah mengangkut oksigen.

Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon berbasis protein peptida. Merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191 amino, tunggal-rantai polipeptida yang disintesis, disimpan, dan dikeluarkan oleh sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar pituitari anterior.Hormon Pertumbuhan Manusia (HGH) suatu hormon / asam amino yang terdiri dari 191 asam amino yang diproduksi dalam tubuh dan dikeluarkan dari lobus anterior kelenjar hipofisis. Hormon ini sangat penting selama periode masa pertumbuhan. Seseorang yang kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan luar biasa yang disebut gigantisme. Sedangkan Orang yang kekurangan hormon ini akan mengalami kekerdilan. Human Growth Hormon (Hormon Pertumbuhan Manusia) adalah hormon yang dihasilkan oleh KELENJAR PITUITARY.

sumber : dari berbagai sumber

No comments:

 

Image Widget

Free Dog Run Cursors at 
www.totallyfreecursors.com
 
Blogger Templates