Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV, sebelumnya pernah saya posting menenai sejarah hari AIDS di blog ini. Mari kite pahami apa itu HIV dan AIDS
Apa HIV itu?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) hanya menular antar
manusia. Ada virus yang serupa yang menyerang hewan, tetapi virus ini
tidak dapat menular pada manusia, dan HIV tidak dapat menular hewan. HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh, yaitu sistem yang melindungi tubuh
terhadap infeksi.Karena pada tahun-tahun pertama setelah terinfeksi tidak ada gejala
atau tanda infeksi,
kebanyakan orang yang terinfeksi HIV tidak mengetahui bahwa dirinya telah terinfeksi. Setelah terinfeksi, orang akan mengalami gejala yang mirip gejala flu selama beberapa minggu. Penyakit ini disebut sebagai infeksi HIV primer atau akut, yaitu jumlah HIV dalam aliran darah menjadi sangat tinggi dalam beberapa hari atau minggu setelah terinfeksi HIV. Pada saat itu, beberapa orang mengalami gejala mirip flu. Tahap pertama infeksi HIV ini disebut ‘infeksi HIV primer’ atau ‘infeksi HIV akut.’. Selain itu tidak ada tanda infeksi HIV. Tetapi, virus tetap ada di tubuh dan dapat menular pada orang lain.
kebanyakan orang yang terinfeksi HIV tidak mengetahui bahwa dirinya telah terinfeksi. Setelah terinfeksi, orang akan mengalami gejala yang mirip gejala flu selama beberapa minggu. Penyakit ini disebut sebagai infeksi HIV primer atau akut, yaitu jumlah HIV dalam aliran darah menjadi sangat tinggi dalam beberapa hari atau minggu setelah terinfeksi HIV. Pada saat itu, beberapa orang mengalami gejala mirip flu. Tahap pertama infeksi HIV ini disebut ‘infeksi HIV primer’ atau ‘infeksi HIV akut.’. Selain itu tidak ada tanda infeksi HIV. Tetapi, virus tetap ada di tubuh dan dapat menular pada orang lain.
Dari mana asalnya HIV?
Tidak ada seorang pun yang tahu asal HIV, cara kerja yang sesungguhnya atau bagaimana HIV dapat diberantas dari tubuh seseorang. Di setiap negara, waktu laporan infeksi HIV pertama muncul, orang menyalahkan kelompok yang sudah terpinggirkan (dan oleh karena itu pada umumnya lebih mudah diserang infeksi HIV, karena kemiskinan dan tidak terjangkau oleh layanan dan informasi). Biasanya yang disalahkan adalah orang ‘dari luar’ atau yang penampilannya atau perilakunya ‘berbeda’. Semua itu membawa masalah saling menyalahkan dan prasangka. Artinya juga bahwa banyak orang menganggap bahwa hanya orang dalam kelompok ini berisiko tertular HIV dan bahwa ‘itu tidak mungkin terjadi pada saya.’ Ketidakpastian mengenai asal usulnya HIV dan siapa yang terpengaruh oleh HIV juga membuat orang bahkan siap menyangkal bahwa HIV sebetulnya ada di antaranya.
Apa AIDS itu?
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Acquired berarti didapat, bukan keturunan. Immune terkait dengan sistem kekebalan tubuh kita. Deficiency berarti kekurangan. Syndrome atau sindrom berarti penyakit dengan kumpulan gejala,
bukan gejala tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat
kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah
kita lahir. AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Bila kita terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi. Sistem kekebalan kita akan membuat ‘antibodi’, molekul khusus yang menyerang HIV itu.
Mendapatkan infeksi HIV menyebabkan sistem kekebalan menjadi semakin
lemah. Keadaan ini akan membuat orang mudah diserang oleh beberapa jenis
penyakit (sindrom) yang kemungkinan tidak mempengaruhi orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang sehat. Penyakit tersebut disebut sebagai infeksi oportunistik.
Infeksi oportunistik termasuk jamur pada mulut, jenis kanker yang
jarang, dan penyakit tertentu pada mata, kulit dan sistem saraf.
Apa perbedaan antara HIV dan AIDS?
Seorang yang terinfeksi HIV dapat tetap sehat bertahun-tahun tanpa
ada tanda fisik atau gejala infeksi. Orang yang terinfeksi virus
tersebut tetapi tanpa gejala adalah ‘HIV-positif’ atau mempunyai
‘penyakit HIV tanpa gejala.’ Apabila gejala mulai muncul, orang disebut mempunyai ‘infeksi HIV
bergejala’ atau ‘penyakit HIV lanjutan.’ Pada stadium ini seseorang
kemungkinan besar akan mengembangkan infeksi oportunistik. ‘AIDS’
merupakan definisi yang diberikan kepada orang terinfeksi HIV yang masuk
pada stadium infeksi berat. AIDS didefinisi sebagai:
- jumlah sel CD4 di bawah 200; dan/atau
- terjadinya satu atau lebih infeksi oportunistik tertentu
Istilah AIDS terutama dipakai untuk kepentingan kesehatan masyarakat,
sebagai patokan untuk laporan kasus. Sekali kita dianggap AIDS,
berdasarkan gejala dan/atau status kekebalan, kita dimasukkan pada
statistik sebagai kasus, dan status ini tidak diubah walau kita menjadi
sehat kembali. Oleh karena itu, istilah AIDS tidak penting buat kita
sebagai individu. Orang terinfeksi HIV (atau disebut Odha) yang mempunyai semakin
banyak informasi, dukungan dan perawatan medis yang baik dari tahap awal
penyakitnya akan lebih berhasil menangani infeksinya. Terapi
antiretroviral (ART) yang sekarang semakin terjangkau dapat memperlambat
kecepatan penggandaan HIV; obat lain dapat mencegah atau mengobati
infeksi yang disebabkan HIV.
Apakah Ada Obat Penyembuh AIDS?
Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan AIDS. ART
dapat menekan penggandaan virus dengan akibat kerusakan pada sistem
kekebalan tubuh dihentikan dan dipulihkan, sehingga kita dapat kembali
hidup secara sehat, asal kita memakai ART terus-menerus. Tetapi saat ini
belum ada cara untuk memberantas HIV dari tubuh kita. Obat lain dapat mencegah atau mengobati IO. Ini biasanya sangat
berhasil. ART juga mengurangi timbulnya IO. Namun masih ada beberapa IO
yang sulit diobati.
Menjadi terinfeksi HIV bukan berarti kita AIDS. Banyak orang terinfeksi
HIV tidak menjadi sakit selama bertahun-tahun. Semakin lama kita
terinfeksi HIV, semakin rusak sistem kekebalan tubuh kita. Virus, parasit, jamur dan bakteri
yang biasanya tidak menimbulkan masalah bagi kita dapat menyebabkan
penyakit jika sistem kekebalan tubuh rusak. Penyakit ini disebut ‘infeksi oportunistik (IO)’. Lihat LI 500 untuk informasi tentang IO.
Bagaimana HIV menular?
- Pada saat berhubungan seks tanpa kondom, HIV dapat menular dari darah, air mani atau cairan vagina orang yang terinfeksi langsung ke aliran darah orang lain, atau melalui selaput lendir (mukosa) yang berada di vagina, penis, dubur atau mulut.
- HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV; saat ini darah donor seharusnya diskrining oleh Palang Merah Indonesia (PMI), sehingga risiko terinfeksi HIV melalui transfusi darah seharusnya rendah, walau tidak nol.
- HIV dapat menular melalui alat suntik (misalnya yang dipakai secara pergantian oleh pengguna narkoba suntikan), melalui alat tindakan medis, atau oleh jarum tindik yang dipakai untuk tato, bila alat ini mengandung darah dari orang yang terinfeksi HIV.
- HIV dapat menular pada bayi saat kehamilan, kelahiran, dan menyusui. Bila tidak ada intervensi, kurang lebih sepertiga bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu dengan HIV akan tertular.
HIV terdapat di darah seseorang yang terinfeksi (termasuk darah haid), air susu ibu, air mani dan cairan vagina. HIV agak sulit menular, dan tidak menular setiap kali terjadi
peristiwa berisiko yang melibatkan orang terinfeksi HIV. Misalnya, walau
sangat berbeda-beda, rata-rata hanya akan terjadi satu penularan HIV
dari laki-laki yang terinfeksi pada perempuan yang tidak terinfeksi
dalam 500 kali berhubungan seks vagina. Namun penularan satu kali itu
dapat terjadi pada kali pertama. Risiko penularan HIV
dari seks melalui dubur adalah lebih tinggi, dan penularan melalui
penggunaan jarum suntik bergantian lebih tinggi lagi. Risiko penularan
dari seks oral lebih rendah, tetapi tetap ada.
- HIV tidak dapat menular melalui air ludah, air mata, muntahan, kotoran manusia dan air kencing, walaupun jumlah virus yang sangat kecil terdapat di cairan ini. HIV tidak ditemukan di keringat.
- HIV tidak dapat menembus kulit yang utuh dan tidak menyebar melalui sentuhan dengan orang yang terinfeksi HIV, atau sesuatu yang dipakai oleh orang terinfeksi HIV; saling penggunaan perabot makan atau minum; atau penggunaan toilet atau air mandi bergantian.
- Perawatan seseorang dengan HIV tidak membawa risiko apabila tindakan pencegahan diikuti seperti membuang jarum suntik secara aman dan menutupi luka.
- HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga pengisap darah yang lain. Kebanyakan serangga tidak membawa darah dari satu orang ke orang lain ketika mereka menggigit manusia. Parasit malaria memasuki aliran darah dalam air ludah nyamuk, bukan darahnya.
HIV hanya dapat hidup di dalam tubuh manusia yang hidup dan hanya bertahan beberapa jam saja di luar tubuh.
HIV Stop di Sini
Kebanyakan orang yang terinfeksi HIV sangat tidak ingin orang lain
juga mengalami nasib yang sama. Oleh karena itu, apabila kita terinfeksi
HIV, adalah sangat penting kita mempraktekkan seks yang lebih aman,
serta tindakan pengurangan dampak buruk narkoba, yang secara keseluruhan
disebut sebagai ‘HIV Stop di Sini’, agar:
- mencegah penularan HIV ke orang yang HIV-negatif atau yang tidak tahu status HIV-nya
- menjauhkan diri dari infeksi menular seksual (IMS) lain, seperti kencing nanah (gonore) atau sifilis, atau infeksi lain yang menular melalui darah
- mencegah penularan HIV ulang (reinfection), yaitu ditulari jenis atau subtipe HIV yang lain atau dengan HIV yang sudah resistan (kebal) terhadap obat.
No comments:
Post a Comment