Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Wednesday, November 24, 2010

Ketika harus memilih



Sebuah dongeng tidak akan menarik jika tidak ada 'bumbu' tentang percintaan. percintaan ini menjadi daya tarik tersendiri ketika seseorang membaca kisahnya dan 'mengena' di hati sang pembaca tersebut. Jika melihat dinamika percintaan sekarang ini, akan kita jumpai hasil atau 'buah-buah' cinta yang diluar nalar.seperti, pacaran. ingin punya pacar tetapi sampai saat ini belum diberikan pasangan, tetapi yang sudah mempunyai pacar justru masih mencari pacar lagi (yang lebih baik tentunya). yang ingin menikah belum diketemukan jodohnya,bahkan yang sudah menikah masih diwarnai perselingkuhan, 'percecokan' bahkan menjurus kekerasan dalam rumah tangga. Yang ingin punya anak belum dikaruniai walau sudah berusaha dengan secara medis sekalipun dan yang sudah mempunya anak, 'malah' belum siap untuk mengurus anak. Sama halnya dengan mereka yang sudah mengambil pilihan hidupnya untuk tidak mengikat percintaan,

Dari kesemuanya itu menjadikan saya pribadi untuk terus berpikir dan merenungi dinamika hidup yang saya alami. karena kelangsungan hidup tidak boleh berhenti sampai dipanggil oleh-Nya pada saatnya nanti. Sebenarnya apa yang telah dipercayakan kepada saya,jauh dan sangat jauh dari yang diharapkan. pilihan ini seperti mengalir begitu saja dan tanpa disadari 3 tahun tlah terlewati. Artinya kesepakana yang kami putuskan tidak mempunyai pemikiran apa yang akan terjadi nanti, dan ternyata sekarang sudah Usai 3 tahun. Adalah usia yang sangat rentang dengan penyakit, disaat balita diusai 3tahun,seperti halnya diimunisasi dan walau imunusasi sudah komplit, masih ada lagi imunisasi yang harus diberikan. artinya, kekebalan dalam tubuh (keluarga) harus dibangun bukan saja dalam diri sendiri (pasangan hidup) namun juga perlu dibangun juga 'kekebalan' dari luar (masyarakat dan sekitarnya) sehinggan makin kokoh kekebalan tersebut.

3 tahun yang lalu, saya mengibaratkan situasi waktu itu dengan hasrat seseorang untuk belanja diswalayan, artinya banyak saya butuhkan saat itu. mulai hal-hal yang kecil sampai urusan pribadi juga. Sebelum belaja, saya buat catatan pembelanjaan yang sesuai saya butuhkan supaya tidak terlalu banyak pilihan. Didalam swalaya kita boleh memilih yang kita inginkan, walaupun sama bentuk dan wujudnya namun akan berbeda harga, warna, bahkan rasanya dan jika cocok kita bayar dikasir lalu kita bawa pulang dan kita nikmati dirumah. Namun, ketika kita mencoba menikmatinya banyak kecacatan yang ada. padahal sudah kita seleksi dengan ketat dari semua yang ada, koq masih ada yang kurang. Mau dikembalikan juga tidak bisa, karena ada peringatan 'barang yang sudah dibeli tidak dpat dikembalikan'. Mau dibuang sayang dengan uang, tenaga, waktu. begitu juga jika ingin mencari lagi, belum tentu sperti yang kita harapkan. Kemudian harus diapakan?

Inilah yang harus disadari bahwa ternyata kebutuhan hidup tidak hanya pada apa yang melekat pada diri kita saat ini yang kita hadapai (= cacatan belanja) namun diluar yang kita hadapi perlu dipersiapkan juga. 1tahun kami menyiapkan untuk 3tahun yang lalu, bukanlah sia-sia belaka, proses pengenalan (seperti persiapan 1tahun sebelumnya) untuk menempatkan diri terhadap pasangan hidup masih berlangsung.

Bulan juli lalu saya bertemu dengan para frater dari jangli,beberapa saya tanya "gimana ter, masih betah?", jawaban mereka beragam. "masih mas..." ada yang menjawab "tentu saja masih..." dan tak diduga menjawab dengan "yo dibetah-betah ke mas...". lain lagi dengan romo yang baru 2tahun di tabhiskan "puji tuhan, masih diberi panggilan imamat".
Dari jawaban mereka ternyata saya gunakan juga dalam situasi seperti ini,
ingat keluarga dirumah.......... masih mas ingat.
saat berdua dengan sang istri... tentu saja masih betah.
tak kunjung pulang ............. yo dibetah-betah ke mas
Ultah perkawinan ............... Puji Tuhan masih diberi panggilan..?
Saya dan anda mungkin mengalaminya, bagaimana dengan pilihan hidup anda?
 

Image Widget

Free Dog Run Cursors at 
www.totallyfreecursors.com
 
Blogger Templates